Bro dan sis sekalian…..butuh penggalian secara sungguh-sungguh untuk merasakan karakter Vario110 FI. Nyawa skutik yang sangat mirip antara satu dengan lainnya merupakan penghalang besar untuk melakukannya. Begitu juga antara Vario 110 dibanding versi karbu. Namun….hanya dengan melakukan dua kali putaran, IWB merasakan kelebihan gen baru dibanding lawas. Yakni kombinasi antara kelincahan handling, torsi, serta kemudahanan bermanuver khususnya menaklukkan cone sirkuit kecil diWahana Tangerang. Seperti apa detilnya??. Mari kita kupas sama-sama brosis….
Pertama kali duduk diatas Vario 110 FI….kesan rendah cukup terasa. Dibanding versi karbu jok versi FI rada pendek. Alhasil kaki menapak sempurna ketanah. Tidak heran karena ternyata desainer merevisi sisi ergonomi agar Vario 110 FI ramah dipakai siapa saja. Kaum hawa masuk…kaum adam-pun oke. Seat height gen anyar mencapai 734mm atau lebih rendah 24mm dibanding karbu. Herannya ground clearance malah lebih tinggi 7mm menjadi 140mm. Wah….asyik nih nggak gampang gasruk poldur. Gimana impressi nongkrong diatasnya??….
Melihat panel speedometer…..nyawa skutik Honda begitu kuat. Aksen list silver mirip dengan Vario 125. Pembeda dengan karbu, Vario 110 FI dibekali full analog…..penambahan engine checking ciri khas mesin injeksi. Selain itu dibagian stang…AHM sudah menjejali jalu atau boso kerennya weight handle. Dek ternyata juga cukup lapang. Bertinggi badan 170cm IWB leluasa menggerakkan kaki tanpa takut mentok dinding depan. Puas memandangi aura didepan mata…..kunci kontak diputar….engine checking….pencet elektrik starter. Hhhmm…tanpa ACG nih. Masih dibekali dinamo, suara starter Vario 110 identik dengan Beat alias lumayan nyaring. Untungnya hal itu hanya berlangsung sepersekian detik karena setelah itu engine menyala halus…..
Tanpa pikir panjang…pasca aba-aba IWB langsung geber gas mentok. Speed 60 km/jam sukses IWB kembangkan melahap trek lurus yang super pendek. Feel-nya cukup menyenangkan sebab kendati mesin teriak vibrasi tidak banyak IWB rasakan. Tetap halusss kangmzzz. Sampai ujung cone….hard braking. Porsi depan 80 persen belakang 20 persen dan badan anteng tidak limbung. Weh….lumayan juga nih responnya. Rem??. Mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Ternyata insinyur Honda sudah mengukur sedemikian rupa. Depan satu piston depan serta belakang tromol sudah cukup menghentikan laju sang skutik disaat hard braking sekalipun. Pengujian terus dilanjutkan….
Menaklukkan belokan patah 180 derajat…melengkung dan beberapa variasi tikungan sangat pendek, motor ini cukup lincah. Betot….rem…rebah banting kekanan….langsung ganti posisi kekiri….buka gas kembali….hard braking….badan lurus geber lagi…dan kombinasi beberapa mauver handling nurut tidak limbung. Kendati rata-rata skutik Honda diracik untuk kenyamanan….diperlakukan secara agresif-pun tidak mengeluh. Harus IWB akui kelincahan gen anyar diatas Vario karbu. Padahal secara teori sasis baru sedikit lebih lebar untuk mengimbangi mekarnya kapasitas bagasi yang kini mencapai 13 liter. Tapi praktek dilapangan menyatakan lain….
Kelincahan handling Vario 110 FI mirip Beat FI. Walau dimensi fisik unggul tipis….karakter lincahnya Beat diwariskan pada Vario 110 FI. Selain itu dari performa….jujur perkara top speed atau komsumsi bahan bakar IWB tidak bisa berbicara banyak karena kudu test harian. Namun impressi pertama yang IWB rasakan…accelerasi gen FI tetap nampol. Kemampuan sprint jarak 200M, Vario FI lebih lambat dibanding versi karbu…..yakni 12,9detik vs 11,05detik, tapi sekali lagi IWB tidak banyak merasakannya. Asyiknya kompensasi kalahnya tarikan bawah dibayar dengan top speed yang lebih superior dibanding karbu 98km/jam vs 92,3km/jam plus keiritan komsumsi bahan bakar meningkat 26 persen (klaim pabrikan). Juozzz!….
Last.…keputusan AHM membuang radiator ternyata membuat mesin anyar malah lebih kompak. Easy maintenance, performa tetap dipertahankan dan sekaligus lincah bermanuver. Sepertinya desainer dibelakang kelahiran Vario 110 FI terinspirasi kesuksesan skutik andalan mereka Beat FI. Sayang…dari sekian kelebihan satu yang masih menjadi PR Honda yakni ketebalan material sisi casing yang kudu ditingkatkan. Selebihnya…..juozzz gandozzzz. Apalagi LED-nya….keren rek!!. Berikut beberapa jepretan sesi pengetesan yang dilakukan IWB dan rekan-rekan Blogger lain. Dari sini ada pertanyaan brosis??…..(iwb)
Leave a comment