Bro dan sis sekalian…..seperti yang kita tahu Yamaha sukses membuat mata semua pemerhati otomotif terbelalak atas dominasinya diajang balap Indoprix tanah air. Ketika perhatian mayoritas mekanik pabrikan enggan melirik teknologi injeksi…mereka sudah berani melangkah duluan. YIMM tidak keder menanggung resiko mengaplikasi sistem FI pada race walau karbu masih menjadi favorit nomer satu. Namun….manuver tersebut berbuah manis. Lewat rider Sudharmono serta Sigit PD…..record ditorehkan!. Power delivery yang smooth, power merata plus sasis terbaik dikelasnya menjadikan JupiterZ1 diakui kedua pembalap menjadi sumbangsih terbesar kemenangan…..
Engine??. Tentu saja sisi ini menjadi core untuk meraih posisi tertinggi. Tapi suatu balapan tidak hanya mengandalkan mesin. Satu kesatuan kudu bersinergi meliputi sasis, durability dan yang terpenting adalah setingan. Mau sampeyan motor ngacir bak kuda Australia….namun susah dijinakkan juga sami mawon. Atau….mesin mumpuni, setingan amburadul juga tidak akan efektif. Set up secara presisi disesuaikan karakter sirkuit hukumnya wajib. Dan diakui atau tidak….tim Yamaha berhasil menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Didua seri balapan….setingan demi setingan membuat Z1 makin tidak terbendung. Apakah semua berlangsung dengan instan??. Jebule tidak mzbro….
Dari info yang IWB terima…berdasarkan data dilapangan, mereka ternyata tidak mau grusa-grusu. Esksperimen dilakukan secara pelan-pelan. Diawal lomba pada seri satu….setingan motor diadjust “default” untuk all rider. Dan mekanik yang terlibat belum menyentuh atau melibatkan chief mekanik lokal. So…masih ditangani langsung oleh Tim Motor Sport YIMM dan YMC Team. Hasilnya??. Rasa optimis terdongkrak. Z1 menorehkan record fantastis dengan mendobrak tembok 38detik. Pada seri kedua…..tim sport YIMM dan YMC mulai melatih chief mekanik lokal agar mandiri dan bisa berkreasi sesuai karakter pembalap mereka…..
Diseri kedua Kenjeran, tiga motor mulai di distribusi ke paddoct 3 Team. Disini para chief mechanic lokal juga bertindak sebagai leader. YIMM mulai menurunkan tool YZ FI Tunner. Customize step 1 dimulai….yakni meliputi FI setting pakai YZ FI Tunner, setting gear berdasarkan karakter sirkuit, serta seting suspensi. Dan…tiga hal ini ternyata membuat hasil fantastis. Sigit PD mendominasi tak terkejar lawan. YZ FI Tunner sukses membantu chief mekanik lokal bereksperimen sesuai keinginan rider mereka. Pengaturan digital mampu menggantikan feeling mekanik yang biasa bermain dengan obeng pada sistem karbu. Testimoninya??. Canggihhhhh . Nah…terus gimana di seri 3 nanti???….
Bisikannya….Yamaha sudah menyiapkan strategi agar kesuksesan seri 2 terulang. Diseri 3 pada sirkuit yang sama, mereka akan mencoba lebih “meng-custom” per-rider karakter..!. Ada tiga hal yang digaris bawahi yakni “improve gear tetting terutama gear 4, agar bisa meng-overtaking mulai R10….killing corner di R1. Kemudian…..diseri 2 sebenarnya masih ada kesalahan Chief mekanik. Tidak heran dari 3 motor yang diracik 2 lainnya belum tajam. Dalam menyeting FI (masih kurang akurat menggunakan YZ FI Tunner) maka diseri ke3 akan ditajamkan kembali. Lalu ketiga…setting “suspensi” depan belakang, harus dibedakan di sesi race 1 (pagi) dan Race 2 (sore). Biasanya sesi pagi sedikit soft (karena panas) sementara sore jam 3 temperatur aspal sirkuit cenderung turun, suspensi bisa lebih ditingkatkan dan umumnya performa mesin akan lebih “naik”. Hhhmmm…..detil banget yah!
Last.….team Yamaha kembali akan menggunakan konsep “Sunday Peak”, yaitu membuat kondisi “Peak” all team di hari Minggu, dengan memanfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya. Diharapkan stamina para pembalap optimal dan pada ujungnya….hasil balapan menjadi sempurna. Great tips anyway. Dari sekian penjabaran fakta dan strategi kemenangan JupiterZ1 yang IWB ulas…..bisa disimpulkan tim ini memang sudah menyiapkan secara terukur tiap race yang akan dilalui. So…apakah JupiterZ1 bisa mengulangi dominasinya dibalap berikutnya??. Kita tunggu saja…..(iwb)
Note : Image Motodream
Leave a comment