Perputaran siklus kehidupan manusia bisa ditebak dari generasi kegenerasi. Bayi….anak-anak…berjalan kejenjang puber (remaja), yang pada akhirnya sampai pada tahap dewasa. Tren modifikasi motorpun jebule juga mengikuti kematangan usia kita. Sadar atau tidak….seperti yang dituturkan bro Hadi Purnomo berdasarkan pengalaman perjalanan hidupnya sebagai biker….
Selain dari pengaruh fresh money dan terlepas dari trend yang sedang in maka sesuai dengan usia biasanya kita memodifikasi kendaraan roda dua sedikit banyak pasti mengalami perubahan. Seperti saya sewaktu usia belasan suka dengan keadaan motor telanjang (protolan) dan kencang maka sekarang jangankan begitu ada satu kelengkapan yang hilang rasanya nggak enak bawa motornya…
Hal ini saya rasakan semenjak mempunyai seorang putra tapi lebih pastinya baru terasa sekarang dikala usia menginjak kepala 4. Data dibawah ini merupakan gambaran yang saya rasakan selama mempunyai motor dari usia belasan hingga sekarang, kira-kira seperti ini :
1. Usia belasan
– Dapat motor gratis dari ortu biasanya bebek
– Modif protolan (sisain hanya lampu depan+belakang+knalpot Megaphone)
– Gaya berkendara masih sruntulan dan senang ngebut
2. Usia kepala 2
– Sudah bisa beli motor sendiri karena sudah kerja (naek kelas sport)
– Modif tetap protolan + knalpot racing dan mulai sedikit main chrome
– Gaya berkendara sama seperti diatas ditambah senang bleyer2 gas di lamer (maklum sport 2 stroke si jambret)
3. Usia kepala 3
– Sudah bisa ganti-ganti motor
– Modif hanya velg racing + bobok knalpot sempet juga maen airbrush
– Gaya berkendara kadang kalem kadang gas pol
4. Usia kepala 4
– Mulai mencari motor yang nyaman dan bukan yang kencang meski ada sport bagus tapi tidak tertarik mas (bawanya pegel)
– Modif hanya velg racing + ban
– Ogah mencopot atau mengganti kelengkapan standar pabrikan
– Gaya berkendara sekarang sudah benar-benar kalem (Safety Riding) dan suka perjalanan agak jauh
Dari pengalaman ini hal-hal yang wajib kita turunkan ke anak kita adalah :
1. Modif motor sesuai undang-undang lalulintas
2. Selalu utamakan Safety Riding
3. Tidak ugal-ugalan dijalan karena membahayakan keselamatan kita dan orang lain
Itu kira-kira pengalaman hidup saya bersama motor. Saya rasa semua orang mengalaminya……..
Yup, sebuah ungkapan kejujuran dari realita kehidupan. Semua poin yang dituturkan bisa dibilang refleksi masa yang telah kita lalui dari remaja hingga dewasa. Kendati perindividu tidak selalu sama, namun secara garis besar IWB pikir cukup mewakili keadaan dilapangan. Kesimpulan dan intisari yang bisa dijadikan pegangan bagi kita sebagai orang tua sekaligus biker adalah 3 poin terakhir…..yakni modif boleh asal mematuhi peraturan yang telah ada, junjung tinggi safety riding dan santun dalam berkendara alias jangan ugal-ugalan. Last...buat bro Hadi, nais sharing mzbro….you are the real biker. Keep brotherhood!!.….(iwb)
Leave a comment