Bro dan sis sekalian…Carlo Pernat, pengamat Motogp yang terkenal tajam dan kritis dalam berkomentar kembali berceloteh tentang Motogp Qatar. Jika dulu doi nyoroti performa Rossi yang makin tumpul, seperti dilansir Gpone kini doi angkat bicara atas mandulnya penampilan Lorenzo. Salah satu yang menarik adalah…..Lorenzo menurutnya terlalu banyak mencari alasan ketimbang mengakui bahwa rekannya (Rossi) saat ini lebih kencang dari pada dirinya…..
Dari sekian pembalap…hanya Lorenzo yang protes keras terhadap kompon ban Bridgestone 2014. Doi menganggap ban yang ditawarkan bisa membahayakan keselamatan rider karena kurang traksi. Komisi safety dipimpin Loris Capirossi sampai melakukan meeting dengan Bridgestone membahas perkara ini. Namun akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa ban baik-baik saja. Tidak heran supplier tunggal ajang Motogp tersebut kekeuh enggan mengembalikan keversi sebelumnya. Tentang ini Carlo Pernat angkat bicara…..
” Aku percaya Valentino-lah penyebabnya. Rossi tahun ini kencang sejak test pre-season serta mendapatkan kembali performanya. Dan dari pendapatku kondisi tersebut mengguncang perahu Lorenzo. Kemudian doi mulai berpikir berlebihan tentang ban, factory, pilihan open class….akan begini, begitu dan seterusnya. Tapi sebaliknya……
Menurutku jika Valentino (Rossi) tidak menunjukkan rasa lebih nyaman ketimbang dia dengan peraturan teknis Motogp yang baru, Lorenzo tidak akan mengalami masalah seperti sekarang. Terbukti dia kehilangan ketenangannya saat race kemarin, mencoba segera melarikan diri didepan dikondisi tricky seperti Losail. Dia akan mendapatkan kembali kekuatan pikirannya sebelum balap Texas..” tutup Pernat memberikan kedamaian ditengah opininya yang pedas….
Last…biasa menjadi nomer satu memang akan menjengkelkan jika rekan satu tim lebih kencang dari pada dirinya. Terlebih jika rekannya hanya berstatus nomer dua. Hal ini juga pernah menimpa Rossi saat awal Lorenzo bergabung bersama Fiat Yamaha. Puncaknya dimusim 2010 Rossi sampai cedera patah kaki diMugello. Karena tertekan Jorge??. Mungkin. Kendati terlalu prematur, menurut Pernat kisah itu seperti terulang pada Jorge. Tekanan psikologis akibat rekan yang harusnya nomer dua lebih kencang ketimbang dirinya. Dan yang terpenting, Pernat yakin Jorge bisa mengembalikan kekuatan pikirannya sebelum balap Austin. Apakah sampeyan termasuk yang setuju dengan pendapatnya??…..(iwb)
Leave a comment