Iwanbanaran.com – Seorang pria terburu-buru mendorong YZF R15 yang akan digunakan turun race diSentul dalam YACR 2013 Minggu lalu. Belum sempat keluar dari belakang PIT…tiba-tiba sosok laki-laki mengenakan baju biru Yamaha menghentikan langkah kaki doi. Dengan lantang lelaki yang ternyata salah satu panitia Asean Cup race berujar…“stop!!…..put the cover” (berhenti….pasang penutupnya red). Pria yang ditegur nampak bingung tidak mengerti…..
“Where is the cover?? (mana tutup casing? red)” SiJepang menunjuk kearah samping casing sikuda besi. Belum sempat menjawab….nongol rider yang ternyata pemilik dari motor yang dimaksud. Berasal dari India….si rider hanya bengong saat panitia Jepang kembali menanyakan penutup cover samping kanan tunggangannya. Setelah ngeh…barulah doi meminta maaf karena nampaknya sang mekanik lupa memasang. ” Yes…put the cover because it’s break the rule” tegas sang Jepang lagi. Tidak lama….satu mekanik buru-buru mengambil casing samping….hanya sepersekian detik…sukses install dan langsung ngacir meninggalkan tempat. Gambaran betapa ketatnya regulasi yang dipatok panitia YACR….
Selain safety….konsen dalam sebuah balapan adalah melatih kedisiplinan. Dari manapun background negara….kalau sampeyan ogah menuruti peraturan…pasti langsung di cut. Begitu juga bahan bakar. Setelah diisi panitia sesuai takaran dan jenis oktan yang sediakan….kemudian disegel. Mencoba cheating atau membuka seal…..diskualifikasi!. Sayang sportifitas dilapangan kadangkala susah dipraktekkan. Seperti pasca Agus dlosor disodok pembalap Thailand. Sulung Giwa menceritakan kepada teman-temannya diPIT (IWB kebetulan sedang nongkrong disana) bahwa manuver memang disengaja. ” Sengojo…diantem siAgus” celoteh Sulung. Dengan wajah berkeringat….para pembalap tanah air berdiskusi tentang jalannya race. Mereka begitu kompak saling memberi dukungan….
Last.…diajang balap Motogp race direction memegang peranan penting. Jika manuver dianggap berbahaya dan disengaja…..punishment akan diberikan kepada pembalap. Namun dibalap motor kubikasi dan skala yang lebih kecil…rada susah menuntut race direction bertindak tegas. Soale jadi nggak seru je. Mau tempel-tempelan yang ada pada takut nyenggol ntar. Regulasi kasat mata bisalah bertindak tegas seperti yang dilakukan orang Jepang pada rider India. Tapi cucuk-cucukan dan senggolan saat race??. Kayaknya seru begitu ya bro. Contohnya balap Valencia kemarin….jian ora nafas ki saking tegangnya. Piye menurut sampeyan semua. Lebih demen nonton pembalap ngacir sendiri kedepan apa tempel-tempelan??….(iwb)
Leave a comment