Iwanbanaran.com – Bro dan sis sekalian….tidak seperti ditanah air, gegap gempita roda dua tidak banyak kita temui dinegeri asalnya. Bahkan cenderung sepi tanpa nyawa. So…jika dilihat dijalan raya hanya satu dua melintas jaran wesi baik skutik ataupun moge. Awal prediksi sih karena motor mahal disana. Namun jebule bukan itu masalahnya kangbro….
Bagi penduduk Jepang…..banderol roda dua tidaklah mahal. Hargapun masih dalam taraf terjangkau. Contoh untuk moge 600cc dua silinder….dari hasil gali informasi….rata-rata dijual pada kisaran 1,100,000 Yen. Kalau dikonversi sih jatuhnya 110jutaan rupiah. Mahal??. Mungkin iya bagi kita. Namun masih terjangkau bagi penduduk Jepang yang mempunyai gaji cukup bagus. Sebagai gambaran saja brosis….
Pendapatan Sopir Taxi disana rata-rata tembus 70,000 Yen. Jika kita konversi kerupiah sekitar 8jutaan. Wah…kecil dong. Eittt….itu perhari lho, bukan perbulan. Monggo bandingkan dengan gaji karyawan disini. Paling rata-rata 60juta rupiah pertahun alias 5jutaan perbulan wis top tenan (staff). DiJepang…semakin sampeyan rekoso alias sengsara kerjaannya….gajipun makin tinggi. So….banderol bukan menjadi alasan kenapa motor kurang populer diJepang. Terus apa dong??….
Bagi mereka….roda dua diangggap kurang aman dan nyaman. Kurang sebab resiko kehilangan nyawa lebih besar membuat mereka cenderung menggunakan motor hanya untuk hobby saja. Bukan transportasi sehari-hari alias dipakai Sabtu-Minggu. Kejadian meninggalnya rider Motogp Norick Abe diatas motor menjadi bukti anggapan tersebut tidak salah (2007). Yang kedua…cuaca diJepang memang tidak bersahabat bagi para biker….
Disaat mobil tanah air dibekali AC….diJepang malah kebalikannya. Heater atau penghangat menjadi perangkat wajib agar penumpang tetap merasa nyaman. Lha piye kangbro…saat musim dingin badan bener-bener jedindil (bagi IWB). Dengan suhu sekitar 9% celcius…mampu membuat ujung jari sakit. Jadi bawaannya kita malas keluar gedung. Menyiksa tenan je. Nah…kondisi kayak gitu mau tetap ngotot nunggang motor??. Kulit sampeyan masuk kategori badak tenan ……
Last….syal atau jaket membantu melindungi tubuh dari serangan udara dingin. Namun…tebalnya bahan membuat manuver berkendara kurang maksimal. Tidak heran kendaraan roda dua menjadi pilihan terakhir bagi warga Jepang. Larinya….ke angkutan masal seperti kereta. Dan beruntunglah mereka…pemerintahnya sangat konsen perkara ini. IWB sempat mencicipi kereta Sinkansen…..emang juozzz tenan!. Seperti apa melaju diatas 400km/jam dalam kereta?. Kita bahas diartikel terpisah. Ocreee…..(iwb)
Leave a comment