Bro dan sis sekalian…..puas sudah IWB ngubek-ngubek plus minus bebek anyar Yamaha lewat simulasi test ride harian. Berlabel Force 115…sepertinya pabrikan garputala berharap motor ini mewarisi kebesaran nama sang legendaris Force 2 tak yang lahir diera 1990an. Kendati beda nafas dan karakter….jujur sibebek mampu membuat IWB mengacungkan jempol. Sulit dicari kelemahan dirange 13jutaan. Menerjang jalanan macet, lancar….hujan, panas ibu kota Jakarta, performa sang bebek tetap stabil tidak ada tanda-tanda penurunan. Juozzz gandozz!!….
Awal menerima sang moped…sensasi yang ditawarkan, ini bebek koq enteng banget bobotnya. Untuk menuntun dari halaman keatas teras rumah…..ora ngoyo blas. Dalam hati sudah meremehkan….weleh koyone melayang nih motor buat kenceng. Lawong dibanding Athlete atau Vario 125 jauh rasanya. Untuk menggeser buntut Force tidak butuh tenaga besar. Pegang handle belakang dan…srettt nurut tenan. Nggak heran mzbro…lawong berat hanya 93kg. Bobot ini didapat dari beberapa komponen yang memang diatur agar lebih ringan. So…gimana ketika dilapangan?. Kita kupas satu persatu ….
Desain & Build quality/kualitas finishing
Untuk desain….IMHO merupakan perkawinan VegaR lawas dan ZR yang sudah dulu hadir ditanah air. Hanya saja terdapat perbedaan mencolok khususnya sisi tebeng yang runcing dan agresif. Kesan ramping juga kita tangkap dari raut muka secara keseluruhan. Sentuhan yang dilakukan tidak lepas dari nyawa pabrikan garputala yang tegas namun tetap enak dipandang mata. Mungkin bagi IWB yang kurang begitu sreg hanya pada shape atau bentuk speedometer yang rada membulat kurang sinkron dengan gurat body-nya yang menyudut. Untungnya…kekurangan tersebut ditutupi konsol display yang cukup informatif lewat angka posisi gear pergigi. Terus bagaimana sisi material dan finishing??….
Sekali lagi seperti biasa…..Yamaha tetap mampu mempertahankan kualitas finishing materialnya yang solid dan kokoh. Ketika coba IWB ketok pakai jari….sisi persisinya bergeming tanda ketebalan casing tetap dijaga walau masuk kategori middle segmen moped. Kelebihan lain adalah kualitas cat. Pernish atau coating terlihat mengkilap sebagai indikasi painting yang dilaburkan pada Force bukan kualitas abal-abal. Segalanya semakin komplit ketika pihak kreatif secara pintar bermain striping dan mixing colour khususnya versi sporty. Tidak heran saat Force putih biru dikirim kenews room IWB…tetangga kiri kanan pada nyamperin untuk sekedar bertanya atau mengamati secara detil. Mayoritas mengatakan…Force cukup keren. Indikasi bagus bagi Yamaha??. Entahlah….
Fitur dll
Walau bolak-balik sudah dibahas media online…tidak ada salahnya IWB kupas kembali. Force dibekali kunci SKS (kunci magnet) untuk safety, handle grip berbahan aluminium (bukan besi kayak VegaZR), plus bagasi 9.2liter. Satu yang IWB sukai dari SKS pabrikan garputala adalah sistem penutup cover lubang kunci yang ringkas. Untuk menutup…sampeyan tidak perlu menggeser. Tinggal pencet knob bulat kecil…..tutup terdorong secara otomatis. Grip gas menganut sistem dua kabel push pull sehingga puntiran gas lebih ringan….
Ergonomi Riding & Style
Untuk masalah posisi riding…..Force menawarkan kenyamanan bermanuver lewat posisi stang yang rada tinggi. Posisi dudukpun juga rileks dan kaki bisa menapak sempurna. Tinggi jok yang mencapai 775mm ternyata juga bersahabat untuk kaum hawa. Makanya ibu mertua IWB demen wira-wira nunggang Force. “Enteng le…..enak tumpakane” (enteng….enak dikendarai red) seru ibu nyonya IWB. Nekad juga siibu..padahal dirumah ada matic tetap penasaran nyicipin Foce . Btw….IWB malah demen karena banyak informasi plus minus dari tester lain. Testimoni lewat beberapa kepala akan lebih subyektif dibanding satu orang. Dan benar…..sensasi yang ditawarkan bebek ini memang “light” dan nurut. Sampeyan yang bertinggi 160cm-pun bakal dimanjakan tidak perlu kuatir bermanuver….
Engine & Perfomance
Force dibekali engine SOHC 2 klep fuel injection kubikasi murni 114cc, kompresi 9,3:1…..torque 9,53NM@5500RPM power 8,72PS@7000RPM. Dari sekedar mengintip spek kita akan tahu bahwa akselerasi bebek ini bakal nampol. Uniknya…raungan baru terasa galak memasuki PRM middle-up. So…kalau sampeyan buka gas awal….respon awal lembut bersahabat. Baru setelah bejek gas….tampolan mulai datang. Kuatnya torsi bisa dirasakan saat kita geber shifting dari gear satu kedua….ban depan mudah wheelie. Nafas tiap gigi juga masuk kategori panjang. Dari pengetesan (lihat video terlampir)…gear satu meraih 50kmjam…dan dua 75km/jam. Sayang untuk gear 3 dan 4 belum tereksplorasi total akibat jalanan kurang mendukung (rencananya sih diabadikan via video…tapi belum sempat terus mzbro)…
Nampolnya torsi juga dibuktikan saat IWB iseng-iseng aduin Force tarik-tarikan melawan NMP lansiran 2010. Dijoki kolega IWB bernama Erik dengan berat badan 56kg serta sang Megy disetir IWB sendiri (bobot 80kg…PWR-nya anjlok nih )……bebek Yamaha ternyata mampu jabanin NMP ditiap gear. Sengaja IWB nunggang NMP untuk ngimbangi power to weight ratio NMP yang lebih superior. Testing sambil jalan pelan…..hingga geber gas mentok dikisaran 80km/jam. Dicoba berulang hingga 3 kali……hasil cukup mengagetkan. Force terus nempel hanya kalah 1-2 ban tidak tertinggal jauh 😯 . Erik sebagai owner siMegy ternyata juga memuji bebek anyar garputala….“Untuk bebek sekelasnya mantap mz tarikannya!!” serunya. Sayang saat testing tidak ada rekaman video karena running drag hanya spontanitas tanpa direncanakan. Terus gimana getaran engine??…
Ini dia yang jadi nilai plus juga. Vibrasi yang biasanya menyerang foot step dan handle stang tidak IWB temui pada Force. Masuk kategori minim dan lembut. Begitu juga perpindahan gigi…smooth tenan. Halusnya shifting didukung sistem transmisinya yang termasuk enteng. Lawong dicongkel pakai kaki aja bisa. Kendati tidak seringan motor kopling manual….shifting tetap terbaik dikelas bebek. Tapi tetap…IWB sarankan oper gigi secara normal ora usah kakean gaya. Malah jebol ntar tuh sepatu atau sandal sampeyan. Apalagi tanpa pelindung….iso aboh driji sikil . Suara knalpot Force mempunyai karakter rada ngebas. Btw…..untuk komsumsi bahan bakar sedang dalam proses penggalian. Ditunggu diartikel terpisah brosis…..
Ride and handling
Tidak diragukan…selling poin motor ini adalah lincah!!. Bobot enteng didukung sasis steel tube underbone membuat Force mudah ditekuk kiri-kanan. Dalam testing yang IWB lakukan perjalanan Depok-Cempaka Putih….Force lumayan menyenangkan dipakai melibas kemacetan Jakarta. Yang IWB heran….kendati termasuk ringan, kestabilan motor ini tetap terjaga saat dipakai melaju kencang. Ketakutan sikuda besi melayang tidak terbukti. Mengintip ukuran ban yang termasuk mungil….70/90-17 depan dan 80/90-17 belakang (standart pabrikan ada dua brand yakni IRC dan Dunlop….Force termasuk anteng saat dipakai cruiser kisaran 90km/jam. Testing hard braking-pun….sasis nurut tidak ditemui gejala limbung. Ciri khas Yamaha yang masih menjadi kelebihan hingga sekarang. Sipp dah!!…
Namun bukannya tanpa kelemahan. Setelah melahap perjalanan lebih dari 45 menit….panas mulai mendera (maaf) bokong. IWB kudu sering geser kiri kanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Kalau IWB analisa….kontur busa jok termasuk keras. Mungkin inilah biang rasa panas timbul. Yang kedua adalah suspensi. Diseting medium (Nggak terlalu stiff seperti motor Yamaha lain)….boncenger masih mengeluhkan goncangan yang cukup terasa saat melewati jalanan rusak. Bisa jadi karena ban yang terlalu mungil sehingga peredaman hanya mengandalkan shockbraker belakang. Selain itu…ukuran swing arm atau lengan ayun model pipih diujung juga bisa menyumbang goncangan kepenumpang belakang. Tapi cukup susah juga menyimpulkan obyektifitas opini ini mengingat testimoni boncenger datang dari nyonya IWB yang notabene sering dibonceng nunggang sikebo Byson. Yo lain rek-rek …..
Braking/pengereman
Yamaha membekali Force dengan sistem pengereman disk brake single piston depan dan tromol bagian belakang. Eittt…tapi jangan meremehkan brosis. Walau masih tromol dang satu piston…respon yang dihasilkan tetap mumpuni. Sisi ini…..nyaris IWB tidak ada keluhan.
Lampu dan kelistrikan
Dibekali sistem injeksi serta tipe aki kering….sorotan lampu Force termasuk terang. Daya penerangan ada kemiripan dengan X-Ride yang pernah IWB test. Fokus serta terpancar kuat untuk ukuran bohlam biasa….
Kelemahan
Nah…sisi ini nih yang menarik. Yamaha membanderol Force 115 diangka 13jutaan. Dirange harga ini…..memang agak susah mencari kelemahan sang kuda besi. Sebab dari seluruh testing…IWB nyaris tidak menemui keluhan berarti. Mungkin hanya kapasitas tanki yang masih terlalu kecil yakni 3,9liter (lebih mantap kalau bisa gede hingga 5 liter ). Sisi kekurangan lain adalah absennya kait cantolan belanjaan pada tebeng. Artinya sampeyan kudu pasang sendiri kalau membutuhkan perangkat tersebut…..
Yang ketiga adalah kunci pembuka jok. Emboh….koq demen bener nih desainer memasang seat opener dibuntut bawah stoplamp. IMHO…sisi praktis menjadi berkurang sebab kita harus melongok kebelakang hanya untuk sekedar mengisi bensin. Weleh….kudu direvisi nih kedepan. Terus yang keempat tuas high beam atau lampu jauh. Menganut sistem geser…..mekanisme ini terkesan kuno kurang ringkas dipanding sistem ungkit. Dan Yang yang terakhir…seperti yang IWB uraikan sebelumnya…jok masih rada keras sehingga rasa panas mendera boko*g ketika dipakai perjalanan jarak jauh. Selebihnya….mantap tenan!
Last…..PR kita yang masih belum terjawab adalah komsumsi BBM dan top speed. Namun mengingat banyaknya masukan agar uji top speed ditiadakan…kemungkinan besar IWB skip dan hanya uji fuel comsumption. Kecuali jika permintaan ini masih kuat disuarakan mayoritas pembaca IWB. So…Force 115 lincah??. Memang bukan omong kosong mzbro!!. IWB sudah buktikan sendiri. Ora percoyo?. Monggo jajal aja….(iwb)
Leave a comment