Bro dan sis sekalian….sebuah guyonan dilontarkan oleh Kombes (Pol) Crysnanda dalam seminar bertajuk “ngantuk berkendara sama dengan maut” diAston Rasuna tanggal 29 kemarin. Diskusi berguna yang menyoroti banyaknya korban kecelakaan akibat memaksakan diri nyetir saat ngantuk. Dihadiri oleh dokter Andreas Prasadja sebagai pakar atau dokter ngantuk (baru tahu ada ilmu kedokteran jurusan perkantukan ), pak Gunadi dan Hari Sasono (AISI), Crysnanda (kombes pol) serta terakhir eyang Edo…sebagai moderator, penggagas sekaligus pendiri Independent Bikers Club. Dari sanalah terungkap cita-cita kepolisian untuk menjadi penegak hukum yang tegas, tanpa kompromi serta komit dari atas kebawah….
Diskusi yang berlangsung dari jam 15.30 hingga 18.00 tersebut cukup menarik untuk dishare. IWB yang awalnya kurang antusias…langsung melek dan mengikuti satu persatu bahasan yang dibawa keforum. Dibuka oleh eyang Edo sebagai moderator….dokter Andreas menuturkan, kantuk menjadi pembunuh terbesar dalam tiap kasus kecelakaan. Data diperoleh dari operasi ketupat 2011 kepolisian yang mencatat…..449 kasus karena kendaraan tak layak, 387 akibat jalan rusak dan 1018 kasus dikarenakan pengendara ngantuk (byuh…kakehan nonton bola ki ). Kenapa begitu mendominasi??. Sebab menurut penelitian yang dilakukan…..tingkat ancaman yang ditimbulkan ngantuk jebule sama dengan mabuk. Seringkali…jika kantuk yang mendera masuk kategori berat, tingkat konsentrasi dan kesadaran juga menurun drastis. So…disanalah kita harus cepet istirahat. Usahakan tidak menunda karena tidak ada satu zat-pun didunia yang bisa menggantikan efek restoratif tidur….
So…tips yang diberikan oleh dokter Andreas, jangan berkendara dijadwal pas kita tidur. Karena otak kita punya jam biologis alias rekam habit yang akan menuntut kita melakukan kebiasaan jam tidur tersebut. Nah…jikapun terpaksa…..monggo sampeyan tidur yang cukup sebelum berkendara jarak jauh…seperti mudik misalnya. Seandainya tips tersebut tidak manjur dan masih ngantuk diperjalanan…dipersilahkan minggir istirahat dan tidur selama paling tidak 30 menit dengan terlebih dahulu minum kopi. Kenapa?. Karena kafein baru kick-in 30 menit pasca minum. Yang artinya…disaat sampeyan bangun….tubuh kembali bugar ditambah efek kafein mulai bekerja. Klop to….
Tidak kalah seru adalah keterangan dari pak Kombes. Menurut pak Crysnanda….saat musim mudik, jam 7 pagi adalah puncaknya kendaraan bermotor dari Jakarta tiba diCirebon. “Jam segitu udah kayak lebah tuh. Analisa kita sih mereka berangkat sehabis sahur” ujarnya. Keprihatinan dan anjuran diserukan pak kombes agar sebisa mungkin jangan pernah menggunakan kendaraan bermotor kalau pulang kampung. Sebab tingkat kecelakaan menggunakan motor sudah masuk dalam taraf “nggilani” . Data Laka disodorkan beliau dan diperoleh fakta mencengangkan yaitu….motor meraih persentase tertinggi dengan 58%…
Mirisnya…rentang korban terbanyak adalah dari kalangan usia muda yang masih produktif dengan usia 21-30 tahun. “Sayang bener nih…para penerus bangsa, masih belia kebanyakan korbannya” ungkap pak kombes. Disela-sela itulah…pak Crys bercita-cita suatu hari nanti ingin menjadikan department kepolisian sebagai salah satu department berwibawa, tegas, disiplin dan tidak kenal ampun. “No mercy untuk pelanggaran” serunya. “Tapi….kebalikannya, masyarakat boleh menuntut. Jika ada anggota saya melakukan pungli….akan saya gantung didepan monas” tambahnya disambut suara tawa dari para media yang hadir….
Beda pak Crys beda lagi dengan Pak Gunadi (ketua AISI). Pria sepuh namun masih terlihat energik tersebut urun rembug agar jangan terus menyalahkan para pengendara motor. Kenapa motor makin ngetren??…..semua berlangsung alami akibat belum siapnya transportasi umum. Contoh kongkret yang paling gamblang adalah tiket kendaraan yang ludes terjual jauh hari sebelum lebaran. So…..bagi yang nggak kebagian, ketimbang nggak pulang kampung opsi mereka tentu naik motor. Selain itu…kenaikan BBM juga menambah daya tarik masyarakat untuk beralih kekendaraan roda dua. Lebih irit serta efisien. Seandainya semua kendala teratasi…pasti masyarakat dengan sendirinya meninggalkan motor…
last….yang paling menarik dari pejabat AISI tersebut adalah tudingan separator busway sebagai penyebab maut. Tak terhitung jumlah korban kendaraan roda dua meregang nyawa akibat menabrak ujung separator yang tidak terlihat dengan jelas. “Saya selalu bawakan perkara ini ditiap diskusi agar masalah ini diperhatikan” ujarnya saat berbincang dengan IWB. Hhhmm..setuju nih kalau soal ini. Lawong IWB hampir pernah jadi korban (klik artikel lawas disini). Btw, akhir diskusi ditutup dengan kesimpulan….bahwa ngantuk selama berkendara tidak dianjurkan. Tetap ngotot??. Siap-siap maut mengintai keselamatan kita…..(iwb)
Leave a comment