Kalau sampeyan nonton Motogp diMugelo Minggu kemarin pasti melihat manuver nyalip Lorenzo yang rada agresif. Tidak sudi membiarkan Pedrosa ngacir didepan…rider bernomer 99 tersebut langsung masuk dari dalam berusaha menahan laju pembalap HRC. Efektif…..Dani tidak pernah bisa menyalip dan akhirnya kedodoran mempertahankan ritme dan malah kewalahan menghadapi rekan setimnya…Marquez. Tentang cara doi nyalip, Lorenzo mengakui terlalu agresif serta membahayakan….
Pernyataan ini diungkapkan Jorge pasca memenangi balapan Mugello. Seperti dilansir Crash, secara terbuka Lorenzo meminta maaf kepada Pedrosa…..
” Aku tahu harus menyalip Dani secepat mungkin. Ku akui terlalu agresif. Aku hampir menyentuh Dani dan itu gerakan beresiko. Aku sudah bilang maaf kedia karena membahayakan. Seperti diBrno tahun lalu aku melihat dia sedikit melebar dan aku kudu mencoba masuk. Beruntung aku tidak menyentuhnya” ujar Lorenzo. Terus apa kata Pedrosa??…
” Aku tidak melakukan start dengan baik sehingga kucoba mengerem rada telat namun rem masih dingin membuat motor sedikit melebar. Jadi pintu terbuka…dan aku tahu Jorge akan mencoba masuk sebab tahun lalu dia melakukan gerakan yang sama. Ternyata dia tidak melakukannya. Jadi aku pikir bisa kembali memperbaiki posisi….tapi tiba-tiba doi nyelonong dan sudah berada diban depan membuatku berusaha menyelamatkan motor agar tidak senggolan. Ban kita betul-betul hampir bersentuhan. Bagiku gerakan tersebut terlalu agresif, namun aku beruntung tetap bisa meneruskan lomba” ungkap Pedrosa.
Pasca tikungan pertama….kedua HRC terus berusaha menyalip Lorenzo. Bahkan pada pertangahan awal lomba, torehan waktu squad Honda sebenarnya unggul dibanding rider Yamaha. Tapi berkat kecerdikan Lorenzo yang secara rapi terus menutup celah Pedrosa, niat untuk mendahului mentah ditengah jalan. Perjuangan semakin berat ketika Marquez mulai mengusik simungil. Apalagi ritme mereka mulai turun memasuki lap 15 keatas. Dari 1.48detik tiap putaran menjadi turun ke angka 1.48-49detik. Sedang Jorge cenderung lebih konsisten hingga finish. So…apakah perlu manuver passing beresiko tersebut dilakukan Jorge?. Mungkin jika melihat performa Pedrosa yang nggegirisi ngacir tak tersentuh didua balapan terakhir. Namun jadi terlalu dipaksakan ngintip jalannya balapan Mugello yang dikuasai rider 99 dari awal hingga akhir. Apapun itu sifat sportif Lorenzo harus kita hargai. Hanya saja balapan jadi rada garing euy, minus adegan salip-salipan … …….(iwb)
Leave a reply to Nobita Cancel reply