Insiden Lorenzo-Marquez diJerez menyisakan memori tersendiri bagi para audiences. Ada yang pro namun ada juga yang mengkritik. Yang menarik adalah komentar dari para pembalap lain. Dari beberapa pembalap…..Pedrosa ternyata salah satu yang rada mengkritik manuver Marquez. Dalam opininya…..apa yang dilakukan sang rookie terlalu agresif!!….
Menurut Dani Pedrosa….pergerakan Marquez sedikit terlambat dan terlalu memaksa masuk. “Itu adalah final lap, dan sepertinya terlalu agresif. Aku rasa jika dia tidak menyenggol (Lorenzo)…maka Marc bisa saja keluar trek, artinya dia sedikit telat mengerem. Hal ini mirip dengan yang terjadi diAustin saat tikungan pertama start. Namun waktu itu aku melihatnya datang. Aku hanya berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi kedepan..” seru Pedrosa….
Sementara itu….rider lain juga angkat bicara atas insiden Jerez. Beda dengan Dani…Rossi lebih halus dan tidak menyalahkan total gerakan Marquez. Kejadian ini pernah terjadi antara The Doctor melawan Gibernau tahun 2005 silam. Bedanya….senggolan antar keduanya lebih lembut dan rapih. “Sebuah serangan keras dan gerakan nyalip yang susah dari Marc. Dia menyentuh Jorge, tapi itu adalah lap terakhir….tikungan terakhir dan yakinlah rider dibelakangnya pasti akan mencoba sesuatu. Jorge tetap membuka pintu dan Marc masuk dari dalam, jadi aku rasa itu adalah normal dan bisa terjadi dalam dunia racing,” ujar Rossi yang memang terbiasa dengan balapan keras era klasik GP500….
Apa yang diungkapkan Valentino Rossi diamini Andrea Dovisiozo. Dari kacamata rider Ducati, mungkin pergerakan Marc memang rada agresif. Namun masih dalam taraf normal tidak berlebihan. So…tidak perlu dijadikan polemik atau masalah. Yup…memang agak susah melakukan justifikasi apakah gerakan masuk legal atau ilegal. Masing-masing individu mempunyai opini dan pandangan masing-masing. Apalagi jika sampeyan nanya kepada rider yang lahir diera balap 2 tak klasik seperti Mick Doohan, Wayne Rainey atau Rossi….jelas mereka akan mengatakan legal. Beda lagi ketika sampeyan nanya kepada rider yang lahir diera modern seperti Pedrosa ataupun Lorenzo. Soft duel lebih mereka sukai…ngacir didepan tanpa satu orangpun boleh nyenggol. Untunglah kini Jorge semakin matang dan dewasa. Walau sempat emosi pasca insiden..setelahnya doi bisa menerima. Sportif mzbro….
Last…diakui atau tidak kini Motogp semakin membosankan. Kompetisi teknologi dan perangkat processor elektronik menjadikan kendali motor lebih ditentukan oleh teknologi ketimbang rider diatasnya. Power delivery, traksi kontrol, hingga tetek bengek yang membuatnya susah disalip pada saat setingan sempurna. Tidak heran….kita jarang disuguhi aksi gila salip-salipan seperti masa GP500. So…kehadiran Marquez yang sangat ngotot menjadi pelipur lara atas mulai meredupnya Rossi akibat usia. Sosok yang diharapkan bisa menjadi pengganti nyawa sang legendaris. Teknologi boleh mengkebiri skill, namun karakter serta style individu yang berjiwa fighting hingga titik darah penghabisan…ini yang sulit kita dapatkan. Semoga saja doi bisa lebih rapih dan lembut dalam melakukan aksinya tanpa meninggalkan gaya ngototnya. Lorenzo??. Pasti tidak akan tinggal diam. Kita tunggu saja……(iwb)
Leave a comment