Sejak diliris ditanah air….skutik ACG starter Honda keluaran Honda ini laris manis bak kacang goreng. Tidak jarang untuk memilikinya kita kudu sabar ngantri saking banyaknya peminat. Sayang dibalik kenyaman dan kelebihan yang diberikan…ada satu kelemahan yang sering IWB terima yakni jok busa pengendara yang terlalu keras. Gejala ini semakin terasa kala sikuda besi dipakai menempuh jarak puluhan kilometer. Pertanyaan kita…kenapa Honda nggak bisa mendesain agar empuk seperti lazimnya matic lain ya??…….
Jika dibandingkan dengan Yamaha Xeon RC….jok Vario125 lebih keras. Keduanya sama-sama menganut fitur Helm-In. Hanya saja untuk Vario….kemampuan melahap helm jauh lebih besar yakni 18L. Praktis seluruh model helm bisa masuk tanpa kendala. Sementara itu….skutik 125cc, forged piston dan diasil silinder injeksi terbaru dari Yamaha hanya 12,8L. Nah….lumayan signifikan to perbedaannya. Efeknya cukup terasa yakni Xeon hanya mampu menelan helm berdesain half face. Uniknya…ketika helm coba kita taruh kedalam kompartemen…..Xeon lebih lega dan tidak sesak. Bahkan posisi helm masuk kedalam dengan sempurna tidak kalah dengan Vario. Hal ini berbanding terbalik dengan Vario yang rada ketat. Tapi….beda cerita kala jok ditutup……
Jok Xeon terasa mentok ketika helm half face desain bertopi dimasukkan. Sementara….secara brilian Vario mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Perbedaan yang lumayan signifikan membuat IWB rada kaget. Setelah diteliti, kemampuan ini dikarenakan desain dinding bawah jok yang ngablak maha lebar bak mulut kuda nil. Wis ombo tur cekung mzbro!. Dan sisi inilah yang membuat Vario bisa meraih kapasitas 18L…..gabungan kompartemen bagasi serta dinding jok. Suatu keunggulan atau strength point sekaligus juga menjadi biang kerok keluhan yang dilontarkan tentang kekerasan jok. Maksude??.
Dengan coakan yang berlebihan…praktis mengurangi porsi busa. Hal inilah yang menjadikan jok Vario menjadi rada keras. Ketebalan berkurang sudah menjadi konskwensi kemampuan fitur Helm-In mumpuni. Kecuali pabrikan sudi mengorbankan estetika dengam tetap menebalkan busa…namun pastinya bejendol elek. Didunia ini tidak ada yang sempurna mzbro. Ketika sampeyan mengejar satu kelebihan maka satunya pasti kudu dikorbankan. Mau nguber top speed??. Accelerasi dikebiri. Ingin kencang??. Komsumsi bahan bakar akan cenderung boros. Dan ketika jok keras??. Ojo complaint toh sudah dikompensasi dengan kemampuan Helm-In mumpuni. Iyo ora?? …..(iwb)
Noted : Special thanks to kang Erick
Leave a comment