Percaya atau tidak bahwa para pabrikan selalu mantengin tiap gelintir komentar yang sampeyan keluarin. Tingginya tingkat persaingan menuntut hal itu dilakukan. Sebab dari sanalah mereka mengaku bisa menampung, mengkaji serta mencatat keinginan tiap biker, tren apa yang dibutuhkan tanpa perlu survei jlimet mengerahkan kru kelapangan. Majemuknya pengunjung dari Sabang sampai Merauke juga menjadi alasan kuat kenapa mereka selalu mengintip tiap komentar yang nongol diwarung ini. Tapi jika yang diketik adalah debat kusir tidak berguna….apa intisari yang bisa diambil???
Itulah yang sempat diutarakan oleh salah satu pejabat pabrikan besar tanah air. Kecenderungan komentar yang melompong tiada berbobot membuat mereka mengeluh ke IWB. “Mz….koq komentar makin nggak karu-karuan yah”, ujar mereka menanggapi isi dari komen yang nongol di tiap artikel Iwanbanaran. Tentu saja sebagai pengelola warung, IWB tidak bisa ngapa-ngapain selain meminta kesadaran dari masing-masing individu. Ilmu banned sudah dilancarkan, moderasi dipasang, akismet dioptimalkan, sortir manual dijalankan….namun tetap jebol juga. Bahkan ilmu wak haji Taufik juga dibenamkan dalam setingan wordpress IWB….hasilnya tidak banyak membantu kecuali mengandalkan IWB yang kudu ngarungin secara manual. Miris memang…….
Secara pribadi IWB sangat terbuka jika ada yang ingin debat. Namun debatlah yang cerdas dan berisi. Tidak usah menyinggung mata pencaharian, binatang, ngatain dengan gender tertentu dan masih banyak lagi lainnya. Monggo….utarakan uneg-uneg sampeyan dikolom komentar, kritik pabrikan dengan pedas tanpa tedeng aling-aling. Beri masukan kepada mereka apa yang kurang, saran berguna yang akan menguntungkan kita semua sebagai biker. Kenapa??. Karena mayoritas adalah silent reader. Beberapa pentolah pabrikan selalu mencoba membaca komentar satu persatu dan jika ada sesuatu yang perlu ditindak lanjuti…..tiada sungkan perwakilan pabrikan mengontak IWB. Tapi itu dulu….
Kini setelah kecenderungan komentar makin kacau, mereka mengaku males membaca tiap kalimat yang diketik oleh komentator. “Wah…saya pusing mz bacanya. Jadi baru beberapa puluh komentar indikasi nggak bener, nggak saya lanjutin” seru mereka. Nah…kalau gini yang rugi siapa??. Pabrikan??. Nggak juga..toh ada jalan lain yang bisa ditempuh untuk menggali data. IWB?. Mungkin karena ada kerjaan tambahan. Tapi yang pasti…kita semualah yang rugi. Sebagai biker yang ingin mendapatkan perhatian lebih dari pabrikan, urung terjadi karena masalah sepele. Kesempatan berinteraksi secara tidak langsung dengan manufacture….pending ditengah jalan. Keluh kesah kita…tidak sampai ketarget yang diinginkan. Nah…apa ora sobek kalau kayak gitu….
Last.….kritiklah pabrikan dengan komentar yang cerdas demi kemajuan mereka yang secara tidak langsung menguntungkan kita semua sebagai biker. Dan ketahuilah bahwa tiap gelintir kalimat yang sampeyan ketik….akan diminta pertanggung jawaban pada sang khalik kelak. Jika bagus dan berguna….maka barokah dan amal yang kita dapatkan. Sebaliknya…jika hanya unsur adu domba, kebencian serta caci maki tak berkesudahan……seluruh komponen negatif tersebut akan dikembalikan kekita secara pribadi. Monggo buat pabrikan kuping panas berkat kritik cerdas berdasarkan bukti dan fakta, bukan berantem antar pengunjung yang tidak ada korelasinya dengan siproduk. Pabrikan melek…kita untung, ya nggak. Kalau begini….pabrikan yang pasti tetap merem. lawong aspirasi kita tidak nyampe akibat mereka males baca. Lhak yo ciloko to bro.....(iwb)
Leave a comment