Siapa sih yang nggak kesel jika sampeyan dicurigai sebagai maling. Mata melotot seperti ingin menerkam….tone suara meninggi disertai bahasa tubuh tidak mengenakkan dialami nyonya IWB. Makanya tidak heran sang nyonya uring-uringan menceritakan pengalaman yang bakal diingat sepanjang masa. Berikut kronologisnya…..
Siang itu IWB sedang ngantor sehingga tidak bisa mengantarkan istri ke mall kawasan Depok. Karena itulah, dengan nunggang siijo Athlete…..nyonya IWB meluncur sendiri kelokasi. Jarak yang tidak jauh dari rumah membuat IWB memberikan restu agar berangkat sendiri. Singkat cerita, selesai berbelanja……nyonya IWB segera ngacir ketempat parkir basement 1 untuk pulang. Sesampai diarea parkir….paijo (sebutan siijo) ternyata sudah dikerubutin motor lain yang datang belakangan. Untung seorang petugas parkir sedang melintas. Dengan sopan istri IWB menyapa dan meminta tolong agar tunggangan dikeluarkan dari himpitan jaran wesi lain. Melihat seorang wanita berjilbab sedang kerepotan nenteng barang belanjaan, si-mas mengangguk dan kunci motor diserahkan. “Yang itu ya mz…” tunjuk istri kearah kerumunan motor dari jarak sekitar 5 meter….
Tanpa memperhatikan karena sedang merapikan kantong belanjaan, tiba-tiba si-mas balik dan berdiri didepan nyonya sambil menghardik keras..“Mbak…tolong liat STNK-nya”!! seru sang petugas dengan wajah curiga. Istri bingung. “Lho…bukannya pengecekan STNK biasa dipintu gerbang mz?” jawab istri masih tidak mengerti. “Tidak…tolong tunjukkan sekarang!!” tegasnya kembali. Beberapa orang yang sedang lalu lalang disekitar lokasi mulai memperhatikan drama yang terjadi. Lokasi dekat mushola membuat suara petugas menarik perhatian pengunjung. “Lho…kenapa ya mz? koq kayaknya ada yang nggak beres ya?” jawab istri agak kesal. Dia menoleh kiri kanan….mata-mata curiga tertuju membuatnya malu. “Iya…kunci motor mbak nggak cocok!!. Tolong liat STNK-nya sekarang!!” petugas makin sengit. “Lho, koq bisa….nggak mungkin mz!” Istri nggak mau kalah sembari jalan mendekat ketunggangan. Sang petugas mengikuti….
“Nggak cocok…..liat nih!!” bentak sang petugas berusaha mencolokkan kunci Kawasaki ke sebuah Honda Beat. Posisi memang persis disamping Athlete. Tentu saja hanya masuk bagian ujung tanpa bergerak setelahnya. Istri langsung tepuk jidat…..” ealah mz…bukan itu motor saya. Yang ijo, sebelahnya mzzzz!!!” ujar nyonya IWB. Petugas kaget. Lelaki berusia 20an tahun tersebut masih tidak percaya. “Coba colokin kesana, pasti bisa. Dan ini STNK-nya kalau mz ragu” ujar istri sambil menyodorkan surat dari dompet. Tanpa melihat STNK, petugas memasukan kunci dan….wajahnya memerah malu.
“waduh…maaf mbak, maaf..” serunya berulang-ulang. “Saya kira motornya matic. Mbak sih pakai motor beginian” selorohnya masih berusaha membenarkan kesalahannya. “Ya udah…nggak apa-apa. Saya juga salah karena tidak menunjukkan dengan jelas. Soalnya saya pikir mz sudah ngerti waktu saya tunjukin tadi..” ujar nyonya IWB tersenyum. Para pengunjung yang melihat akhirnya mencair meninggalkan tempat. Setelah motor berhasil dikeluarkan, mengucapkan terima kasih….nyonya IWB berlalu dari lokasi. “Sing nggarahi mangkel ki isin-e ki mz. Wong-wong ngiro lek aq maling. Jan ono-ono wae..” celoteh sang nyonya setelah bertemu IWB….
Drama diatas nyata dan benar-benar terjadi. Ketika suatu varian sudah dicap menjadi milik gender tertentu…..mindset siapapun akan diseret untuk mengikuti pola yang terbentuk. Begitu pula yang terjadi pada sang petugas. Wanita pasti naik matic….begitulah asumsi doi. Tidak ada yang salah disana. Melainkan hanya kurangnya komunikasi serta justifikasi prematur. Terus gimana dengan posisi Athlete??. Memang rada membingungkan mzbro. Dibilang ayago tulen juga bukan mengingat mesinnya bebek murni. Sebaliknya….masuk kebebek juga tidak bakal diterima sebab menganut sistem garpu full layaknya motor laki….
Last..…pilihan untuk meminang Kawasaki Athlete datang langsung dari sang nyonya. Namun sejak kejadian…..sang nyonya akhirnya mulai tergoda untuk berpindah matic. Tapi bukannya tidak ada kendala. Beratnya sensasi yang ditawarkan sikuda besi menjadi pengganjal wacana migrasi kemotor lain. “Aq pengen matic sing tumpakane antep koyok Athlete mz..” ujarnya. Sebuah perminyaan yang membuat IWB hanya bisa domblong lan doweh. Lha piye mzbro…..mana ada matic se-antep Athlete. Apalagi produk Kawasaki terkenal akan sensasi stangnya yang berat dan anteng. Sedang skutik??. “Light” pastinya. Apapun itu…pengalaman diatas menjadi cerita tak terlupakan bagi yang mengalami. To my wife, thank you and nice story anyway ……..(iwb)
Leave a comment