Bukan jiwa IWB ngetes motor alon-alon takut muntir gas. Sesi lomba ecoriding usai (hasil tes akan IWB ulas di artikel terpisah)….IWB segera ngacir untuk minta ijin Ibu Isti (HC3 AHM) guna ekplorasi tes jalan Beat injeksi secara normal. Artinya….braking, open throttle, cornering dilakukan tanpa takut terkungkung borosnya bensin. Bermodal bahan bakar oktan 92 (Pertamax), anggukan kepala restu dari petinggi AHM….akhirnya IWB sukses menggali segala aspek siskutik anyar!….
Secara ergonomi….versi injeksi tidak banyak berubah. Hanya saja untuk jok sedikit rendah sehingga kaki dengan gampang menapak sempurna. Begitu pula dek depan….mau kaki break-dance muntir kiri kanan hayo aja . Oh iya…satu yang menarik yakni keputusan AHM membekali jalu atau balancer pada stang. Jadi kalau dlosor (amit-amit dah…ngetuk meja nih), grip gas tetap terlindungi. Hanya saja…bagi yang demen dan punya kebiasaan menarik kaki keatas dek boncenger kini tidak bisa soalnya pihak Honda memangkas ujung belakang dek dan mengganti dengan foot peg pillion independence. Ok….mari kita mulai tes ride siskutik!!
Kunci kontak digeser ON….tombol start dipencet. Mesin 4tak 110cc berpendingin kipas meraung langsam. Tidak seperti Vario 125 yang memakai teknologi ACG starter, suara dinamo pemutar ciri khas Beat lawas ternyata masih dipertahankan. Idle RPM bersuara lembut. Perasaan knalpot koq lebih senyap yak. Apa karena tenggelam sama ramainya situasi mall?. Entahlah. Btw disaat idle….vibrasi sedikit terasa pada stang. Namun akan hilang bersamaan mulai dibukanya throttle. Keluar pelataran SummerconMall Serpong, IWB menuju kejalan raya yang maha lebar…….
Aspal mulus nan lempeng tidak IWB sia-siakan. Inilah saatnya betot gas. Engine yang diklaim bertenaga 8.52ps@8000rpm, torque 8.68NM@6500rpm menyalak. Wihhh…ternyata lumayan nendang brosis. Tarikan cukup kuat untuk ukuran mesin 110cc. Jika dibandingkan dengan versi karbu, generasi injeksi lebih berisi. Power terus nampol sejak putaran bawah. Mapping ECU mampu menutupi kelemahan karakter karbu yang ngempos diputaran atas. Dari pengalaman IWB, Beat lawas sudah sedikit kehilangan tenaga kala speed masuk 90km/jam. Sementara Beat injeksi masih nendang hingga 95km/jam sekalipun. Bahkan untuk menggapai kecepatan 100km/jam bisa dilakukan dengan eces tidak perlu badan nunduk (klaim pabrikan top speed 91km/jam). Kemajuan signifikan yang patut diacungin jempol…
Bobot IWB termasuk kelas heavy weight (80kg ). Ditambah pengetesan tidaklah menggunakan gaya nunduk layaknya pembalap. Duduk nyantai tidak perduli angin menerpa badan. IWB yakin jika digali secara serius, kecepatan puncak 110km/jam mungkin bisa dicapai tanpa bersusah payah (silahkan klik video Youtube paling bawah guna mendapatkan gambaran accelerasi Beat FI). Ketika menanyakan resep terdongkraknya power dilapangan, menurut pak Handy Hariko (Tehnical Training Department AHM), mesin Beat FI memang beda dibanding versi karbu. Basis konstruksi jeroan menggunakan engine Honda Spacy. Jadi Beat FI bisa dikatakan revolusi total versi lawas. So….salah besar jika kita berasumsi Beat injeksi hanya dicangkokin ECU, filter pindah samping plus revisi baju. Terus gimana dari sisi handling??…
Frame sama plek kecuali bagian tengah yang sedikit dimekarin akibat menyesuaikan kapasitas bagasi. Namun jangan kuatir karena kelincahan tetap terjaga. Mau sampeyan zig-zag, ngerem dadakan atau melibas kecepatan tinggi…motor berbagasi 11,2 liter ini stabil tanpa goyang. Hanya saja untuk cornering…kita harus akui ban yang disematkan kurang mumpuni. Ditambah karakter suspensi Showa yang lembut….membuat skutik lumayan kedodoran melayani testing rebahan secara ekstrim (emange arep balap nang endi? ). Ssstt, tapi ada untungnya mzbro. Dengan kondisi tersebut, Beat FI nyaman dipakai melibas jalanan bergelombang. Goncangan tidak sampai membuat tangan kesemutan. Yang patut dijadikan catatan lain adalah rem. Koq kayaknya lebih pakem ya walau bukan tipe CBS??….
Last.…susah mencari kelemahan Beat FI jika sampeyan sudah nunggang diatasnya. Lewat banderol yang lumayan terjangkau, desain fresh, fitur paling komplit dikelasnya, plus dukungan jaringan 3S yang tersebar diseluruh penjuru tanah air, tidak menutup kemungkinan dominasi AHM akan tetap kokoh tidak tergeser. PR mereka saat ini mungkin hanya satu yakni memperbaiki kualitas dealer cabang khususnya dalam menangani masalah injeksi, pemerataan alat serta mengasah keterampilan mekanik sebagai ujung tombak maintenance service fuel injection. So kesimpulan test ride Beat injeksi?? ngacirrrr tenan!!……(iwb)
Video accelerasi Honda Beat Injeksi 0-100km/jam
Leave a comment