Dijamin susah ngubek-ngubek penampakan ayago racikan Kawasaki modif berseliweran dijalanan. Selain populasinya yang minim, rata-rata biker owner Athlete lebih demen merombak secara minimalis. Namun apa yang terpampang didepan mata IWB tidak. Berhasil terekam kamera pribadi, motor berbanderol 15,2jutaan tersebut sudah berubah layaknya kompetisi bike. Mirisnya…..gambaran penunggang diatasnya semakin mengokohkan kesan alay, sebuah kata yang mempunyai konotasi negatif akibat sering menabrak rambu-rambu peraturan yang telah ada…..
Jika motor digambar terlampir melaju pada sirkuit pasar senggol, Kawasaki Athlete diatas pasti menarik perhatian audiences. Shockbraker turun, stang ditekuk, filter udara standart lengser diganti tipe racing, stoplamp serta rear fender dibuang, rantai warna emas, chain cover & spion hilang, body depan dicoak….membuat sikuda besi terlihat lebih sangar. Sayang….pemandangan bukanlah pada tempat dan situasi yang benar. Melaju dijalan raya tanpa helm, plat nomer belakang, spion, dan pernik-pernik lain yang membuat motor pantas disebut alay. Jelas…brother kita yang sepertinya masih belia tersebut kurang menyadari artinya safety…….
Peraturan dibuat untuk meminimize kecelakaan. Hilangnya spion akan memperbesar resiko tabrakan karena memutus pandangan kebelakang. Sampeyan dipaksa menoleh dahulu untuk mengetahui ada tidaknya kendaraan. Praktis resiko nyeruduk juga makin besar. Lawong konsentrasi hanya fokus pada satu obyek. Yang kedua….tanpa helm. Ini yang paling fatal. Sebagai informasi…benturan yang bisa ditoleransi kepala ketika menghantam aspal adalah 10-20km/jam. Pada kecepatan tersebut….kendati cedera, persentase keselamatan mungkin masih lumayan besar. Pertanyaanya, mosok sampeyan nunggang motor dibawah 30km/jam terus menerus, lak yo ora mungkin to??. So…nunggang motor tanpa helm??….siap-siap aja wiritan brosis ….
Dari keseluruhan sisi negatif yang IWB ungkapkan, kita masih apresiasi atas ukuran ban standart tidak diganti yang lebih kecil. Trik salah kaprah tersebut biasanya untuk mendongkrak accelerasi. Padahal semakin minimnya diameter karet bundar yang napak keaspal, resiko lost grip mengintai setiap saat. Artinya….kemampuan daya cengkram pasti menurun drastis. faktor tersebut sering diabaikan para alayer (btw…koq rantainya kendor amat ya bro?. Digeber dikit bisa ngelos tuh ) ..
Terakhir pesan IWB buat bro-bro semua para biker…monggo sayangi nyawa kita dengan memakai perangkat keamanan maksimal. Patuhi peraturan lalu lintas meliputi rambu-rambu hingga kelengkapan kendaraan pribadi. Sebab penyesalan selalu datang belakangan. Jangan sampai hanya karena ingin terlihat keren dan gagah….masa depan kita suram akibat cacat. Mending kalau bablas, lek cacat piye??. Opo ora suedihhh wong tuwane sampeyan. Mari dimulai dari sekarang sebelum semua terlambat……..(iwb)
Leave a comment