Brosis sekalian….masih ingat artikel IWB beberapa minggu lalu tentang ” Motorsport apa yang paling mzbro tunggu”??. Disana IWB sebenarnya sudah sedikit memberikan clue atau petunjuk banderol KTM Duke 200 yang IWB tarik hingga angka 60jutaan. Kendati ragu…bisikan nampaknya mulai menampakkan titik terang atas brojolnya artikel wak haji yang menyatakan bahwa motor hasil kolaborasi Bajaj-India disinyalir memang akan dilepas pada angka 60 jutaan. Lho terus kenapa produsen begitu berani??…
Pemberitaan media atau Blogger yang gencar merilis artikel Duke 200 merupakan pertimbangan yang tidak bisa diacuhkan begitu saja. Semua pasti ingat….mulai spyshoot diIndia hingga dirilis keberbagai negara Asia, Duke tidak pernah lepas dari mata Blogger. Duke 200 selalu menjadi tren topik utama yang disambut para biker secara antusias. Terbukti komen membanjiri tiap kali Blogger membahas si-Supermoto. Padahal kalau boleh urun rembug, harapan mendapatkan produk rasa Eropa dengan harga kompetitif menjadikan alasan utama mayoritas biker sangat rajin mantengin sikuda besi. Inilah yang luput dari pengamatan pihak produsen. Mereka tahu eforia biker tanah air begitu tinggi tapi kalkukasi analisa strategi pricing tidak dihiraukan sebab segmen yang dipilih memang sangat jauh dari perkiraan…..
Setahu IWB generasi Duke 200 murni diracik oleh Bajaj-India yang berbasis diPune. Dan untuk generasi kubikasi 200cc….didedikasikan oleh Bajaj bagi Asia market. Jadi jangan heran pricing begitu kompetitif jauh dari sang adik…Duke 125. Kabar bahwa KTM 200 diboyong langsung dari Austria merupakan suatu fakta yang cukup menarik…betulkah sikuda besi mengambil dari Eropa?. Kenapa kalau diIndia lebih murah mencari yang mahal??. Apakah India mengeksport dulu keAustria yang kemudian diboyong. keIndonesia??. Berbagai pertanyaan yang akan bisa dijawab setelah produk brojol disini….
Yang mengejutkan lagi, jika banderol gol…praktis harga Duke 200 lebih tinggi dibanding Malaysia sekalipun. Dinegeri Jiran, KTM Malaysia melepas si-Duke pada kisaran RM 18ribu atau jika dikonversi sekitar 53jutaan rupiah. Padahal disana pajak roda dua lebih tinggi dari Indonesia. Bisa diambil contoh produk Honda. Sebagai informasi….CBR250 oleh Honda Malaysia dijual RM 21ribu (non ABS) atau setara 67jutaan sedang ABS berkisar 73jutaan. Artinya….banderol produk Malaysia tidak bisa dibandingkan dengan ditanah air….
Last…diluar analisa atau strategi, eforia konsumen yang terlalu berlebihan memang bisa merubah keyakinan produsen untuk menentukan posisi harga sebuah produk. Coba saja dari awal kita adem ayem tidak terlalu memperdulikan eksistensi mereka….apakah pabrikan sebegitu pede memasang pada angka sekarang?? Belum tentu brosis. Banderol 60 jutaan??? Piye ngitunge kuwi?? ….(Iwb)
Leave a comment