Serpihan informasi tentang Honda teralis kembali IWB dapatkan. Yup…sebuah clue atau petunjuk perkembangan big project Honda yang sangat berguna. Kendati bukan dari sumber Jepun yang biasa IWB andalkan, namun akurasi berita insyaallah tidak kalah jitu….
Telik sandi itu perlu sebab dari sanalah kita bisa mendapatkan potongan-potongan info pada teritori tidak mampu kita masuki. Setelah sempat vacum beberapa bulan tanpa ada perkembangan berarti, setitik cahaya kembali bersinar bersama surel singkat dibawah ini…
Teralis lagi masa trial component full frame, frame front, sub frame, swing arm. Ban tapak lebar. Basis desain tetap sama menggunakan new CBR. Cuma ada sedikit penyesuaian sama engine karena basis engine masih samar-samar. Front frame juga nggak sama persis punya new CBR. Secara basis sama aja. Kayanya DOHC. Kalo ditanya ancer-ancer…kadang plan bisa meleset karena banyak faktor. Mudah-mudahan secepatnya keluar…..semester akhir.
Yup…itulah secuil info yang IWB terima. Menganalisa satu persatu kalimat diatas, perkembangan project teralis sudah masuk tahap serius yakni testing kekuatan sasis. Yang menarik…disana disebutkan basis engine masih samar-samar. Front frame atau desain sasis bagian depan juga tidak sama dengan new CBR (kubikasi tidak disebutkan). Tentang ini IWB tidak terlalu terkejut karena bisa saja teralis Honda menggunakan engine CBR150R yang dicangkokkan kedalam sasis CBR250R. Artinya dudukan sasis penopang depan engine memang kudu direvisi supaya klop. Yah, ini hanya analisa ngawur pribadi brosis . Terus kapan dirilis??…
Menilik kalimat terakhir, target Honda disinyalir tetap semester dua akhir tahun ini…walau semua masih bisa berubah. Sayang sekali lagi informasi tanpa gambar pendukung. Ketatnya aturan yang diberlakukan AHM membuat siapapun berpikir ulang untuk menjepret obyek. So….ragu dengan info teralis??. Coret dulu brosis sebab sang penantang berat Vixion memang sedang digodok habis-habisan. Kita pantengin terus perkembangannya sama-sama. Semoga berguna….(iwb)
Leave a reply to saliwang Cancel reply