Bro dan sis sekalian…banyak biker terperanjat atas kekalahan mutlak Ninja 250R pada ajang balap IRS Kejurnas 250cc. Gap yang lumayan jauh dengan pembalap CBR250R tak ayal membuat siapapun bertanya-tanya….sudah sebegitu parahkah kemampuan Ninja 250R ??. Jujur IWB tidak terlalu kaget dengan fakta yang terjadi. Lho koq bisa begitu??. Oke…IWB coba gali, analisa dan telusuri berdasarkan ilmu ngawur pengalaman 25 tahun mengenal sosok yang bernama kuda besi….
Kalau kita membicarakan sebuah motor, banyak hal teknis rumit yang cukup kompleks untuk dibahas. Segala faktor yang membuat motor menjadi superior mulai dari mesin, hitungan geometri, distribution weight, power to weight ratio dan segala tetek bengek yang membuat laju, handling sikuda besi mampu melibas tikungan serta braking secara terukur dan terkontrol. Kenapa IWB angkat mengenai ini?? sebab beberapa hal diatas tidak bisa kita lepaskan atas gagalnya squad genk ijo mengimbangi keampuhan CBR250R. Maksude piye??…
CBR mengalami peningkatan pesat?? tidak diragukan!!. Berbagai komponen seperti radiator yang makin besar, seting ulang ECU pemangkasan bobot, plus engine telah membuat CBR250R menjadi sebuah mesin yang angker. Namun kita tidak akan membicarakan sisi engine. IWB lebih tertarik membahas sisi pengendalian. Karena menurut analisa pribadi, faktor itulah yang menjadi titik awal gagalnya Ninja250R mendulang sukses. IWB yakin, saat inipun jika Ninja250R dan CBR250R pada posisi imbang untuk PWR setelah dikalkulasi output power masing-masing motor, Ninja 250R akan tetap kesulitan mengimbangi gacoan Honda dilintasan balap. Kenapa??…
Gaya G brosis!!. Yup…pressure gravitasi yang diderita Ninja 250R lebih besar. Power?? keyakinan pribadi Ninja tidak kalah. Pihak panitia pasti sudah menghitung secara akurat PWR sebelum ketuk palu regulasi diumumkan. Namun….patut dicatat bahwa balap tidak melulu tentang mesin. Pihak otoritas sepertinya lupa akan hal itu. Handling juga menjadi faktor utama untuk memenangkan balapan. Dengan bobot lebih enteng 25 kg, CBR250R bakal makin lincah. Entry corner bisa lebih dalam, braking point makin dekat serta kailan tenaga keban tersalurkan dengan sempurna. Hal ini berbanding terbalik tentang Ninja250R….
Beban gaya khususnya dorongan gravitasi yang ditanggung oleh genk ijo lebih besar. Efeknya…titik pengereman ditiap tikungan tidak akan mampu sedekat CBR250R. Dengan kecepatan sama…lewat bobot makin berat, rider dipaksa membejek rem lebih cepat untuk mendapatkan titik berhenti ideal. Dengan braking point lebih jauh….bisa ditebak motor akan sedikit lambat masuk tikungan. Begitu pula entry corner. Gaya G yang lebih besar membuat tekanan pada suspensi, ban serta seluruh komponen kaki-kaki mengalami pressure berlebih. Dampaknya…Ninja 250r tidak akan mampu menyamai kemampuan entry corner CBR250R. Ingat….dalam sebuah balapan melebar sedikit saja dari racing line akan berdampak pada peroleh waktu. So beda sepersekian ribu detik perlapnya bakal berpengaruh terhadap hasil akhir…..
Tidak bisa diingkari…selama ini kita hanya konsen tentang engine dalam sebuah balapan. Padahal ada satu faktor penting yang sering dilupakan yakni handling atau pengendalian. Yah..memang dilema untuk membuat regulasi yang pas. Sebab disisi lain Ninja 250R mempunyai basis engine pararel yang memang tetap tidak fair kalau kita sandingkan head to head dengan CBR250R tanpa campur tangan pembuatan regulasi. Tidak ada yang bisa disalahkan. Tentu saja tetap pabrikan yang menjadi biang rumitnya kondisi ini. Coba kalau Honda sudi membuat Honda CBR250R dengan mesin pararel engine. Atau Kawasaki brojolin Ninja 250R single silinder biar sama-sama imbang . Walau judule ngimpi….pasti balapan lebih seru dan enak dilihat…
Last.…untuk meraih kemenangan kini bukan sesuatu hal yang mudah bagi genk ijo. Mereka kudu bisa mengoptimalkan kailan tenaga dua silinder diluar kemampuan handling melibas tikungan. Sebuah hal yang sepertinya susah mengingat kelebihan beban yang digendong sasis. Terbukti M. Fadli tak mampu berbuat banyak dibalap pembuka kemarin. Apalagi tim sayap mengepak nampaknya juga makin serius terjun dalam dunia racing. Bobot lebih enteng 25KG, mesin makin powerful, teknisi mumpuni serta dukungan penuh dari ATPM. Sebuah kombinasi yang IWB prediksi akan meruntuhkan dominasi Kawasaki pada balap IRS Kejurnas 250CC 2012. Kita tunggu saja untuk membuktikan…..(iwb)
Leave a comment