Sudah beberapa hari ini IWB nunggang Ninja 150L untuk aktifitas harian. Igun (teman IWB) menawarkan tukar pakai tunggangan antara sikebo Byson dan Ninin merahnya. Yo wis….karena penasaran menggunakan Ninja 150 untuk simulasi sehari-hari, maka kunci dan STNK sukses berpindah tangan. Kesan pertama….nafas yang panjang serta halusnya perpindahan gigi menjadi kekuatan tak terelakkan. Beighhh…jian enak tenan mzbro……
Tentu saja IWB tidak berani pecicilan….lawong motor pinjaman . Paling lari 80km-90km (on speedo). Terus yang nggak kuat adalah rasa pegal pada leher ketika menempuh perjalanan jauh. Cenut-cenut brosis. hal ini diakibatkan kinerja otot leher yang dipaksa bekerja dua kali lipat untuk menahan bobot kepala plus helm yang mendongak kedepan. Tentu saja siksaan tersebut bukan masalah jika menilik performa yang telah IWB buktikan sendiri ketika berangkat kerja malam 3 hari lalu….
Dari lampu merah Pejaten menuju keBuncit jalanan sudah lengang. IWB kebetulan mengenakan perlindungan komplit mulai dari arm dan knees protector. Singkat cerita ketika lampu hijau menyala….dengan santai motor diajak melaju menembus gelapnya malam. Tiba-tiba dari belakang satu Ninja 250R berknalpot racing over acting membetot gas membabi buta zig zag tanpa memperdulikan motor lain. Beiigghhh….asem kaget juga brosis. IWB hanya bisa melihat buntutnya yang runcing dengan LED light (modifan) menjauh dari rombongan motor lain. Trek satu jalur menjadi saksi raungan knalpot racing dua silinder Ninja 250 yang membahana diseantero jalan. “Sakit perut kali” batin IWB berusaha berpikir positif. IWB tetap santai melaju konstan menuju arah Kuningan…..
Sesampai diBuncit, lampu merah kembali memaksa pengendara agar berhenti. Sekali lagi posisi IWB berada paling depan. Detik demi detik berlalu. Mendekati hijau….lamat-lamat IWB mendengar geberan suara knalpot Ninja 250R datang. “Lah…ini kan Ninja yang tadi??” batin IWB. Hhmm….sepertinya sipararel engine baru masuk kepom bensin, makanya ketemu lagi. Owner sininin terus mempermainkan gas. Weleh…koq lama-lama panas juga yak. Lampu hijau menyala….IWB putuskan untuk membuntuti dari belakang. Benar saja….pararel engine digeber seperti kesetanan memamerkan larinya yang kencang……
Penyakit muda mulai kumat…..adrenalin terpompa. IWB terus buntuti….ngelirik dispeedo sekitar 110km/jam. Nampaknya owner siseperempat liter kurang menyukai ditempel motor lain. Raungan dua silinder semakin kencang indikasi gas dipuntir dalam. IWB terus tempel. Praktis pelintiran throttle tunggangan juga IWB tambah. Mekanisme SKIPS terasa bekerja. Dari sini…IWB merasakan sensasi mesin 2 tak. Digantung pada RPM 8000 power ngisi meledak-ledak. Apalagi knalpot motor Igun sudah diganti muffler racing buatan home industry Ciledug….makin joz rasanya. Elek-elek mantep juga euy suara gassbulnya . IWB tidak berani melirik speedo karena konsentrasi melihat jalanan didepan. Jarak IWB jaga sekitar 5 meter dari Ninja 250R. Sayang, sekali lagi….lampu merah menjadi halangan. Dan momen yang menarik terjadi…..
Berhenti berjejer saling mengintimidasi. Ketika diperhatikan, postur tubuh joki mirip dengan IWB tapi sedikit lebih kurus. Motor terus digeber-geber sambil melirik kearah IWB. Raungan knalpot racing Ninja 250R menenggelamkan suara Ninja 150L. Jelas….doi ingin ngajakin tarikan mzbro. Oke deh…deal!!. Lampu merah menunjukkan angka 10. Siap-siap, gear satu masuk….4,3,2,1, hijauuuu!! gas dipuntir dalam…Ninja 250R melesat duluan. Tenaga bawah dua silinder spontan menarik dengan kencang. Tapi tidak lama…sebab sekalinya menginjak RPM 7000, tunggangan IWB terdorong seperti kesetanan…menyusul memangkas jarak menjadi setengah body. Dan pada gear 3 secara meyakinkan posisi tunggangan sudah menyalip sipararel engine. Gear terakhir yang IWB gunakan diposisi enam dengan kitiran mesin sekitar 8000RPM…..(speed berkisar 150km/jam). Posisi Ninja 250R?? tidak mendekat brosis……
Walau pengalaman diatas tidak bisa dijadikan tolak ukur baku….secara standart, bisa IWB simpulkan bahwa accelerasi Ninja 150L bukanlah lawan Ninja 250R. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil tersebut. Selain mesin, bobot Ninja 150L yang jauh lebih enteng menjadi sumbangsih utama tak terbantahkan. Lho, kenapa hanya accelerasi?? sebab untuk top speed IWB belum membuktikan sendiri. Last...tidak heran varian Ninja 150 series tetap laku. Jambakan setan secara standart nyaris tidak bisa dijumpai pada motor 4 stroke engine. IWB yakin….selama KMI tetap memproduksi Ninja 150 2 stroke, motor ini tidak akan pernah mati. Kuda besi 25jutaan mampu jabanin motor 47jutaan?? Siapa lagi kalau bukan SKIPS engine…(iwb)
Leave a comment