Iwanbanaran.com – Seluruh dunia masih seperti tidak percaya dengan kesuksesan Marc Marquez yang sukses merebut juara dunia dari tangan Yamaha. Target awal hanya belajar malah berubah menjadi ancaman serius. Hal ini diakui bos besar HRC…Shuhei Nakamoto serta Livio Suppo…tim prinsipel Repsol Honda. Menurut mereka, Marquez melebihi ekspetasi keduanya….
” Sebelum musim dimulai kita tidak berharap Marc sabet juara dunia. Harapan kami hanya memenangkan beberapa balapan namun juga diselingi jatuh (learning process). Ternyata dia cepat belajar bagaimana mengendarai mesin Motogp. Biasanya rookie kesulitan menjaga “lap time” khususnya diakhir balapan sebab MotoGP machine memang rakus di-ban. Tapi diAssen Marc mengerti bagaimana mengatur ban hingga akhir race” ujar Nakamoto seperti dilansir Crash….
Pujian serupa dilontarkan Suppo. Mantan manajer Casey Stoner ini mengatakan….mental serta skill yang ditunjukkan Marc cukup mengejutkan….
“Marc sangat mengejutkan. Kita sudah menduga dia akan kencang namun konsistensinya susah dipercaya. Cara mengatur tekanan khususnya diPhillips Island serta Valencia. Reaksinya saat mendapatkan black flag mengagumkan. Doi mampu menciptakan suasana ceria…tidak stres serta selalu tersenyum. Doi sukses menjaga tim agar tetap kuat dan bekerja positif. DiValencia…cara dia melakukan pendekatan…mengatur balapan sangat sempurna. Jorge melakukan tugasnya dengan baik…..memperlambat irama sejak start. Kemudian dia mencoba menekan Marc agar melakukan kesalahan namun dia tidak terpancing. Luar biasa melihat pembalap muda begitu matang serta mampu mengatur situasi dalam kondisi sulit sekalipun” seru Suppo….
Last…nama Marc Marquez sudah masuk dalam tinta sejarah Motogp bersanding dengan Kenny Robert (1978) yang sukses menjadi juara dunia saat rookie naik kelas premier. Atas kemenangan tersebut…HRC memberikan reward memperbolehkan tim mekanik diboyong oleh sang juara dunia diMotogp musim depan. Para mekanik yang berjasa menemani Marquez sejak doi masih berusia 11 tahun. Juozzz tenan!! (iwb)
Leave a comment