Bro dan sis sekalian…kabar duka datang dari ujung Sumatera atas meninggalnya salah satu biker yang sedang mencoba menggali top speed CB150R putih tunggangannya. Diposting oleh bro Silvervaio, doi tidak mampu mengendalikan sang DOHC engine saat melibas tikungan hingga menabrak pohon sawit. Tak ayal….benturan keras memaksa sang joki dilarikan kerumah sakit. Sayang…Allah berkehendak lain, doi meninggal tak tertolong lagi. Inna lillahi wa inna illahi raji’un….
IWB kurang paham kronologis detil kejadian yang merenggut jiwa sobat kita. Hanya penggalan kalimat FB yang diposting oleh sister Rina Safani. Isinya sebagai berikut….
Rina Safani gara-gara mencoba top speed cibi putih baru tapi tidak sanggup belok ditikungan jadi melaju terus nabrak pohon sawit. Cibi baru umur tiga minggu. Korban sempat dirawat dirumah sakit.
16-7-2013
Rina Safani maaf, sobat raider semua… Ini bukan berita bohong, saya belum sempat membalas karena tadi ikut menghantar jenazah dan kembali bekerja. Lokasi kejadian di kecamatan portibi kabupaten padang lawas utara – sumatera utara. Sebuah kota kecil perjalanan satu malam dari kota medan. Salam kenal dari raider cibi merah BK 3319 ADQ. Tq.
Penggalian top speed motor sebenarnya sudah eksis sejak jaman dulu. Diera 1990an….IWB sering menemui sport-sport 2 tak seperti Yamaha RXZ, RZR, RX-King, Suzuki RGR150, serta motor lain diperkosa habis-habisan. IWB sendisi sejak masih belia paling demen eksplorasi top speed. Produk baru dirilis…pasti langsung gas pol. Puncaknya saat nyicipin kuda besi liar keluaran Suzuki. Masih ingat saat teman memboyong RGR150SS warna silver hitam lansiran 1996. Gres bau pabrik…..motor IWB gelandang kejalur bebas hambatan tengah sawah. Tanpa mengenakan pengaman memadai….si-Super Scavenging System (SSS) digas mentok pergigi hingga red line. Sensasi yang diberikan membuat IWB terhenyak!!…
Saat RZR atapun RXZ sudah nyerah dikecepatan 145km/jam…..RGR baru gear 4. Perbedaan kubikasi yang mencapai 15cc ternyata memberikan perbedaan signifikan. Helm catok seperti mau terbang nggak karu-karuan (maklum bro, jaman dulu tidak ada ceritanya helm full face dan cukup mahal bagi kantong siswa ). Tapi bukannya ciut nyali…niat gas mentok malah dilanjutkan. Kalah dengan rasa penasaran…helm dilepas. Tanpa head protector….testing diulang. Gear 1….2…3….4…5 kelopak mata tidak mampu menahan derasnya terpaan angin dikecepatan 155km/jam. Yang bikin gemes…power RG seperti ngeledek. Jambakan di gear 5 masih terasa bahkan semakin menjadi. Sopo ora geregetan. Nyerah? nggak mzbro…
Jarak pandang turun drastis membuat proses gali top speed sedikit terganggu. Mencari akal…dagu IWB tempel ditanki. Visor fairing sukses mengalirkan terjangan angin keatas kepala IWB. Dimoment itulah….view menjadi terang. Gas dibetot sukses hingga final gear. Akhirnya secara bersih dan meyakinkan….top speed RGR150SS nongkrong diangka 175km/jam standart pabrikan (angka speedo mentok 180km/jam). IWB masih ingat, dikecepatan segitu….pohon-pohon pinggir jalan terlihat ngeblur tertangkap samar. Bisa dibayangkan…..dijamin 1000000% jika sampeyan kehilangan kendali….semua tinggal nama. Tidak perlu masuk rumah sakit…..langsung bablas angine. IWB suka ngilu kalau mengingat momen ngawur tersebut. Sebuah tes konyol dengan nyawa sebagai taruhannya. Tapi semua ada fase dan masanya….
Sekarang sudah tidak berani pecicilan. Makanya IWB memilih motor harian yang nyaman tanpa menawarkan performa muluk-muluk. Masalahe ki…penyakit lawas suka kambuh kalau pegang motor kencang . Btw…memang tidak mudah menggali kecepatan puncak. Dibutuhkan pengalaman, konsentrasi tingkat tinggi serta perhitungan matang. Diluar takdir…..bisa disimpulkan bro kita kehilangan kendali. Kemungkinan besar….motor terlalu kencang untuk dibelokkan sehingga melebar keluar jalur. Hati-hatilah, diatas speed 100km/jam….zona tersebut sudah masuk kategori super danger. Kita tidak bisa lagi mengandalkan rem ataupun stang. Traksi ban juga jauh menurun. Salah sepersekian detik….jalan ceritanya akan lain. Hasilnya bukan lagi cerita Brama Kumbara atau Mantili yang kita denger. Namun ratapan kesedihan yang bakal ditanggung oleh keluarga dekat…..
last….IWB tahu, percuma melarang penggalian top speed sebab satu ini seperti insting yang ada pada tiap biker. Dan IWB juga tahu…..mustahil testing disirkuit kalau sampeyan berdomisili dikota kecil. Lawong alas dan sawah doang dari ujung keujung. Namun saran IWB….mending jangan memaksakan diri jika tidak yakin. Sadarilah bahaya yang mengancam. Lebih baik serahkan semua kepada ahlinya untuk cari aman. Toh sekarang sudah banyak informasi dari Youtube atau media lain. Btw apapun motornya…kejadian diatas bisa menimpa pada siapa saja. So…semoga menjadi pembelajaran bagi insan biker serta IWB khususnya untuk lebih berhati-hati terhadap “speed”. Akhir kata….ikut berbelasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Keep safety riding…..Inna lillahi wa inna illahi raji’un….(iwb)
Leave a comment