Bro dan sis sekalian…seperti yang kita tahu, Bajaj-KTM sudah menyiapkan varian lain dari Duke 200. Berlabel Duke 390…..moster baru ini sangat mirip dengan versi 200. Hanya saja….ada beberapa sektor yang membuatnya beda. Bisa dijabarkan sebagai berikut….
Jika Duke 200 bertenaga 25hp maka versi 390cc mampu memuntahkan tenaga 44hp. Angka tersebut terkesan standart tapi tidak jika sampeyan mengintip berat kosong yang hanya 139kg. Edian to PWR-nya. Sekali betot dijamin jegrik rambute sampeyan. Bahkan bobot ini lebih ringan dibanding Pulsar200/220 yang mencapai 145kg atau hanya beda 3 kg dibanding Honda NMP (136kg). Selain itu….Duke 390 dirumorkan akan dibekali pelk racing palang 10 plus sistem ABS “Switchable”. Artinya sampeyan bisa sesuka hati mematikan dan menghidupkan fitur antilock brake system….
Yang kedua adalah gear ratio. Untuk versi 390…KTM merombak ulang komposisi gear ratio 6 speed-nya agar muntahan tenaga 44hp tersalur sempurna. Yang ketiga adalah ban standart sistreet fighter. Jika Duke 200 hanya dibekali MRF maka versi 390 sudah brand Metzeler. Hal ini cukup dimaklumi mengingat target pasar sikuda besi akan banyak ke Eropa. Kemudian tidak lupa…sasis trelis dilabur warna orange sebagai corporate color siDuke. Yang keempat adalah top speed. Yup…..menurut infonya…Duke 390 bisa dengan mudah meraih kecepatan puncak 160km/jam. Bandingkan dengan versi 200 yang hanya pada kisaran 135km/jam….
Yang terakhir….piston dan silinder. Untuk menunjang performa dan keawetan engine, pihak KTM-Bajaj memutuskan mencangkokan Forged Piston & Coated Cylinder. Piston sistem tempa serta silinder berlapis krom atau Molybdenum coated cylinder bakal menjadi perangkat baku membantu kitiran mesin si streetfighter. Nah…itulah beberapa spek yang bisa kita gali atas Duke 390. Untuk melengkapi data yang ingin mzbro ketahui, berikut komparasi sikuda besi dibandingkan dengan Duke 200, CBR250 serta Ninja 300. Juoz tenan. Sayang kayaknya banderol juga bakal juozz juga nih 🙄 ....(iwb)
Sumber : Bikeadvice
Iwanbanaran.net | Warung Otomotif 
Leave a reply to embuh ra weruh Cancel reply