Bro dan sis sekalian…seharian penuh hari ini seluruh Blogger dari Jawa Timur, Jawa Tengah serta Jawa Barat berkumpul di pabrik AHM Cikarang. Banyak ilmu yang IWB dapatkan bersama rekan-rekan lainnya tentang bagaimana proses motor dari nol hingga jadi unit utuh (akan IWB bahas dilain artikel). Selain itu….dikesempatan itu pula kita disodori teknologi ISS, dipersilahkan mencoba langsung beserta apa aja ubahan yang dilakukan AHM sehingga siskutik Vario semakin canggih. Dan inilah hasil yang bisa IWB rangkum plus video simulasi singkat bagaimana cara kerja si-ISS. Berikut penjabarannya…
Dalam komponen terbaru Vario ISS…kita akan menemui beberapa perbedaan dibanding versi standar. Konfigurasinya yakni…..
1. Switch idle stop yang berada disebelah kanan kemudi
Untuk non atau mengaktifkan fitur ISS
2. Standby indikator (Ditandai dengan lampu hijau dispeedo).
Sebagai tanda bahwa fitur ISS sedang aktif
3. ECT sensor (engine coolant temperature)
Sensor yang mengatakan bahwa engine sudah memenuhi syarat guna masuk tahap idle stop.
4. VH sensor (Vehicle speed)
Sensor kecepatan. VH ini bertugas mengirim sinyal ke ECM ketika kecepatan menunjuk 0 km/jam.
5. TP sensor (throttle position sensor)
Sensor posisi bukaan gas.
6. Engine control module (ECM)
Pengolah sinyal
Bingung kangbro?. Oke…coba IWB ringkas kondisi operasional idle stop, dari proses awal hingga akhir. Yang pertama tentunya posisi switch harus dalam kondisi “idling stop” yakni diklik kebawah. Yang kedua temperatur mesin harus melebihi 60 derajat celcius (dibaca ECT sensor). Ketika engine sudah mencapai suhu tersebut, maka motor masuk kualifikasi bisa mengaktifkan fitur ISS. Jadi tidak ada alasan takut mesin mati ketika memanaskan dipagi hari. Yang ketiga kecepatan sudah melewati angka 10km/jam (sinyal dikirim VH sensor) sebagai batas berkendara normal. Yang keempat…..gas dalam posisi tertutup penuh. Dan yang kelima….motor dalam kondisi berhenti setidaknya 3 detik. Semua data digital tersebut dikirim ke ECM yang bertugas mengolah sinyal dan mengekskusinya menjadi “idle stop system”. Terus pertanyaannya…apakah tidak mengganggu aki serta bisa nggak versi reguler diupgrade ke versi ISS??….
Tentang aki tidak masalah. Hal ini ditegaskan oleh pak Sarwono Edhi/AHM bahwa semua telah didesain sedemikian rupa untuk keamanan dan kenyaman pengguna. Dan pada Vario 125 ISS….kekuatan output pengisian aki dinaikkan hingga 1.6 kali dibanding versi biasa. So….aki tetap aman dan tidak perlu kuatir soak. Kemudian pertanyaan kedua….bisa nggak jika pengguna Vario lama ingin mengupgrade ke versi ISS??. Jawabannya bisa!. Tapi tindakan ini tidak setimpal sebab jatuhnya akan mahal. Sampeyan kudu membeli beberapa part yang sudah IWB sebutkan diatas plus wire harness yang jika dikalkulasi secara kasar berkisar 2,5-3jutaan. Itu belum termasuk biaya instalasi plus inden sparepart…..
Dalam praktek yang disodorkan ke Blogger, reaksi ISS memang lumayan mengagumkan. Loading termasuk smooth dan halus. Switch idling ON, maka lampu indikator menyala penuh. Setelah motor dibawa jalan…kemudian berhenti, selang 3 detik engine off atau bisa dibilang “tidur” ditandai dengan hijau nyala berkedip…..dan hanya puntir gas dikit langsung nyala kembali. Semua tersalur dengan sempurna tanpa kendala. IWB bisa membayangkan….pada saat macet, jelas sistem ini bisa membantu keiritan (klaim 7%) serta mendinginkan mesin secara signifikan. Namun jika rumah sampeyan termasuk “ndeso” yang lancar jaya tidak ada macet…sistem ISS memang bakal jarang terpakai.
Last.…teknologi ISS patut kita acungin jempol. Gebrakan dan terobosan baru yang bisa membantu menekan polusi, pemborosan BBM dan yang pasti…..high tech!!. Keputusan AHM untuk menurunkan fitur skutik Premium PCX150 ke Vario 125 menjadi bukti bahwa persaingan ternyata mampu betul-betul memanjakan konsumen. Btw…penasaran seperti apa gambaran kerjanya??. Monggo intip video praktek kinerja sistem ISS Vario 125 idle stop system terlampir. Canggih to??!!…..(iwb)
Video Honda Vario 125 ISS
Leave a comment