Drama balap Sepang masih menyisakan pro kontra tak berkesudahan. Hujan lebat yang menghasilkan red flag di tuding banyak pihak menguntungkan Lorenzo. Tidak heran mbah Shuhei Nakamoto (HRC) terlihat bengong kala bendera merah dikibarkan saat posisi Stoner sudah mendekati pembalap Yamaha. Disisi lain…Lorenzo tidak membantah doi mengalami kesulitan sejak pertengahan race akibat salah memilih ban…
Pemilihan kompon soft memang masuk dalam strategi pembalap utama Yamaha untuk melebarkan gap sejak start. Namun perhitungan doi salah sebab kendati memakai ban berkompon keras, Dani Pedrosa mampu mengimbangi dan nempel ketat Lorenzo. Hasilnya, masuk mid-race…doi mengaku sudah kesulitan untuk terus mempertahankan ritme. Ditambah hujan mengguyur permukaan aspal, kompon lunak langsung anjlok tanpa grip…..
” Today was a difficult race because we chose the soft rear tyre. Conditions were not so wet so I pushed at the beginning to create a big advantage I could administrate, but when it rained a lot I had no tyre and I was struggling even more than them [Pedrosa and Casey Stoner]. On the last lap I nearly crashed, I was very lucky. One zero here and the championship would have been much more difficult, but second is good.”
-Lorenzo/Autosport–
Selamat dari nyaris jatuh di tikungan 15 membuat pembalap Yamaha seperti kehilangan kepercayaan diri. Beda dibanding rider lain yang masih ngotot terus melanjutkan balapan, doi memilih memberi sinyal sebagai tanda race tidak layak dilakukan. Safety comission ternyata mempunyai pandangan yang sama sehingga bendera merah dikibarkan. Diluar alasan safety…apapun itu, keputusan red flag memang menyelamatkan posisi Lorenzo. Dengan 2 balapan tersisa…gap terpangkas 23 poin, maka Jorge hanya perlu finish nomer 3 untuk merebut juara dunia dari tangan Honda. (iwb)
Leave a comment