Dari petang hingga malam tadi, Jabodetabek diguyur hujan deras. Intensitas mulai mereda setelah jam menunjukkan pukul 9 dini hari. IWB meluncur keJakarta karena tuntutan pekerjaan. Jalanan basah disertai gerimis sisa hujan sebelumnya membuat permukaan aspal ditutupi genangan air lumayan tinggi. Tidak ada firasat apapun…..hingga selepas jalan Margonda, IWB mengalami kejadian tak terlupakan……
Fly over UI….minimnya penerangan membuat siapapun kesulitan melihat kedepan secara jelas khususnya ketika cuaca hujan. Jarak pandang sekitar 7 meter memaksa kita melaju pelan. Aspal mulus serta kontur menurun memang seringkali membuat terlena sebab kendati sudah tutup gas, kendaraan masih meluncur dengan kencang. Pada kecepatan 70km/jam, sikebo IWB giring kesisi kanan. Kenapa?? karena seingat IWB….disisi tengah aspal ada coakan lumayan besar. Sebenarnya sudah coba ditambal, tapi entah kenapa kualitas aspal yang digunakan untuk menutup kurang bagus sehingga rontok sedikit demi sedikit tergerus air hujan. Sayang keyakinan pribadi menjadi malapetaka tak terhindarkan….
Motor dengan santai tetap IWB panteng pada kecepatan konstan (60-70km/jam). Rebah melengkung kekiri, sikebo serasa nurut tanpa ada gejala goyang. Pandangan tetap konsentrasi kedepan mencoba menembus gelapnya malam. Tiba-tiba….sinar lampu kendaraan menangkap siluet lubang besar. Kaget setengah mati brosis!!. Kurang dari 6 meter….sepersekian detik IWB secara reflek akan membetot rem. Tapi urung dilakukan sebab ada mobil melaju persis diekor sikebo. Mau banting kekanan atau kekiri….dijalur tersebut ada beberapa motor yang berbaris beriringan. Tidak ada jalan lain….IWB hanya bisa pasrah memegang stang sekuatnya, dan…” Duaarrrrrr…!!!”.
Hantaman pada komponen pelk menghasilkan suara keras. Shockbraker, komstir, spatbor mendapatkan pressure luar biasa. IWB mental dari jok….mendarat terseok-seok berusaha mengendalikan kendaraan. Lemes…..shock, nyesek, kesal bercampur menjadi satu. Ediannn….dalam banget lubangnya. IWB yakin kalau yang terperosok bebek atau matic sudah dlosor celaka. Kaki-kaki segede Byson aja terasa goyang hingga hilang keseimbangan. Segera menepi….dan memeriksa keadaan tunggangan. Shockbraker, komstir….normal. Tapi, ngintip kepelk…..alamakkkk, jontor brosis!!. Pelk sampai melesak kesisi dalam. yang paling parah bagian belakang. Ini ketiga kalinya IWB menjadi korban keganasan jalanan Jabodetabek. Dulu Megapro, siijo Athlete, dan kini Byson. Nasib-nasib………
Tiada henti pemerintah berteriak lantang menggalakkan wajib pajak terhadap warga negaranya. Iklan disebar kemana-mana dengan tujuan mengetuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak untuk pembangunan negara. Sayang….kenyataan dilapangan berbicara lain. Perhatian pada fasilitas umum termasuk minim. Jalan dibiarkan berlubang tanpa ada kontrol signifikan. Tambalanpun hanya ala kadarnya tanpa supervisi yang jelas. Mosok sudah satu bulan rontok belum juga diperbaiki. Buat department terkait, tolong dong pak lebih dihargai nyawa kami pengguna jalan. Jangan sampai ada korban jiwa melayang hanya karena ketidak seriusan bapak-bapak semua dalam menjalankan tugas. Kami selalu tertib membayar pajak, karena itu perkenankan kami menuntut segelintir hak kami guna mendapatkan fasilitas jalan umum yang memadai. Tidak lebih…..(iwb)
Leave a comment