Jika menginginkan speed, tidak diragukan sikuda besi merupakan pilihan tepat. Power standart 30HP dengan PWR mumpuni membuatnya superior dibanding motor lain. Namun..kadangkala rasa ingin tahu biker tidak hanya sekedar performa. Melainkan bagaimana respon motor jika digunakan harian. Dan berikut beberapa poin yang bisa IWB gali serta simpulkan….
Ninja150L…dari handling serta performa, wis ora usah dibahas. Untuk menembus lalu lintas Jakarta gear 6 motor two stroke ini nyaris jarang dipakai. Nafas yang panjang namun lembut diputaran bawah membuatnya nyaman digunakan untuk jalan santai. Mendahului kendaraan lain juga eces. Tinggal downshift, puntir gas dikit motor langsung ngibrit. Tidak ada ceritanya engine kedodoran…dan memang sisi inilah keunggulan mutlak yang dimiliki Ninja 150L. Yang IWB salut adalah komsumsi bahan bakar yang cukup irit, 1 liter premium bisa tembus 30an km. Belum lagi oli samping. Kendati kubikasi besar, sebotol kemasan satu liter mampu menjelajah hingga 2500an km. Top tenan!!…
Tapi cerita akan lain jika kita membicarakan sisi ergonomi. Posisi duduk yang racy awalnya memang cukup menyenangkan…serasa mantep. Sayang keasyikan terenggut oleh kejamnya jalanan ibu kota. Macet membuat siksaan pada leher dan boyok begitu terasa. Jika kita tidak biasa…pada titik tertentu membuat kepala menjadi pusing. Kekurangan lain adalah indikator suhu yang cepat terkatrol ke-hot (H). Kita kudu selalu awas untuk memperhatikan setiap jengkal pergerakan jarum temperatur engine. Kalau cuek, pada jangka waktu lama akan mempengaruhi keawetan mesin serta performa….
Last…setiap motor digodok serta diracik sesuai peruntukannya. Betot-betotan serta adu handling, Ninja150L adalah rajanya. Namun jika digunakan berkendara harian diJakarta, sampeyan kudu siap mendapatkan sedikit siksaan. Opini ini tidak berlaku seandainya mzbro tinggal dikota kecil yang jalannnya lengang tanpa hambatan. Dijamin….nunggang Ninja untuk harian tetep “nggleser” nikmat tenan ….(Iwb)
Leave a comment