Bro dan sis sekalian….dahulu kala (haiyah…lebay pol), sebelum emisi gas buang dipikirkan…..diera 1990an bensin Premium masih mengandung timbal. Kalau sampeyan ingin yang bebas timbal, mereka menawarkan bensin jenis Premix. Seiring waktu berjalan, oktan diatas 88 ini akhirnya diganti dengan Pertamax. Sementara Premium tetap setia menyandang gelarnya sebagai Premium. Dicap bensin bertimbal…..mindset tersebut terus tertanam hingga kini. Tidak heran ketika pabrikan memberikan note atau stiker bensin bebas timbal untuk produk mereka….mindset kita terseret pada bensin Pertamax…karena Premium adalah bensin bertimbal. Padahal sebenarnya tidak mzbro. Tercatat sejak 2006 Pertamina menjamin bahwa bensin Premium bebas timbal!!…
Asal muasal pembahasan ini adalah kebingungan para pembaca IWB atas jawaban YIMM tentang R15 yang dihalalkan nenggak Premium “bebas timbal”. Boleh Premium koq tanpa timbal…..piye kuwi maksude??. Berarti Pertamax dong. Nah….dari sana, IWB coba membuat artikel agar tidak terjadi kerancuan. Timbal atau TEL awalnya memang digunakan Pertamina untuk meningkatkan nilai oktan. Zat aditif peningkat RON ini memang jauh lebih murah. Namun TEL (Tetra Ethyl Lead) dianggap sebagai biang makin memburuknya emisi gas buang yang pada puncaknya bisa meracuni darah manusia. Selain itu potensi penumpukan kerak pada mesin juga lebih besar. Oleh karena itulah, dunia sudah melarang TEL sejak tahun 2000an. Terus gimana dengan tanah air??….
Sama brosis. Pemerintah pada tahun 2000an sudah menghimbau Pertamina untuk menghapus zat aditif TEL secara bertahap. Dan dalam upaya mendukung program Langit Biru Indonesia yang tertuang dalam UU No. 23/1997 serta instruksi Menteri Lingkungan Hidup RI tahun 2000 yang berisi penghapusan bensin bertimbal secara bertahap di seluruh Indonesia, akhirnya Pertamina kelar menunaikan misinya. Secara resmi per-1 Juli 2006 penggunaan Timbal (TEL) sebagai Octane Booster atau zat aditif pengolah angka oktan terus ditekan hingga mencapai titik ideal aman timbal. Untuk mengail nilai oktan dalam pengolahan Premium….Pertamina meminize TEL dengan meningkatkan komposisi HOMC…..
Yup…..jika sebelumnya pengolahan Premium menggunakan TEL diatas 0,3 gr/l dengan komposisi 12,5 persen HOMC dan 87,5 persen Napta……maka pada pengolahan yang baru….HOMC ditingkatkan menjadi 30 persen Napta 70 persen dan TEL ditekan menjadi hanya 0.013 gr/l. Angka tersebut sangat kecil dan masuk dalam kategori bebas timbal (angka < 0,013 gr/l akan terurai dengan sendirinya dan sudah bisa dikatakan unleaded fuel). HOMC atau singkatan dari High Octane Mogas Component merupakan senyawa yang lebih ramah lingkungan. HOMC dianggap juga cocok bagi kendaraan modern yang sudah dilengkapi catalic converter. Memang sih lebih mahal mzbro biaya produksinya. Tapi demi langit biru dan masa depan anak cucu kita….Pertamina sudah melakukannya….
Last….Jadi jangan bingung kalau Ninja150L ditankinya juga tertulis….”disarankan bensin tanpa timbal” . Dengan kompresi yang cukup rendah….konsen disana bukanlah nilai oktan….namun TEL yang sudah IWB sebutkan diatas. Yang bikin bingung sebenarnya memang dari produsen sendiri, sudah tahu seluruh bensin yang beredar ditanah air bebas timbal….kenapa mereka terus menempelkan stiker “caution” . Yah…. mungkin supaya kita awas dan menghindari membeli bensin secara eceran. Maklum brosis, jika kita beli diluar SPBU, tidak menjamin bensin tersebut bebas dari campuran zat lain. Semua tergantung kejujuran penjual. So…Premium??. Sudah bebas timbal koq. Jangan rancu yo …..(iwb)
Leave a comment