Tertegun IWB melihat satu motor dengan rupa madul ora karu-karuan sedang dikerjakan oleh mekanik bengkel pinggir jalan. Asli….melihat bentuknya siapapun nggak akan nafsu untuk memiliki. Akan tetapi rasa tertarik IWB tidak bisa ditahan untuk sekedar ngobrol dan menggali informasi tentang sikuda besi yang jebule dimiliki seorang bapak-bapak dengan estimasi umur 55 tahunan…
” Motor panjenengan nggih pak?” (motor bapak ya? red) tanya IWB. ” Oh…inggih mz” jawab sibapak tersenyum ramah. “Wah…kadose sampun sepuh sanget niki motore. Tahun pinten niki pak?,” (kayaknya sudah sangat tua umurnya. Keluaran taun berapa ya pak motornya? red )” selidik IWB lagi. “Niki songo pitu mz. Injih mz….sampun lawas (Ini keluaran 1997. Iya…memang sudah tua) ” ujar sibapak tanpa berhenti mengumbar senyum. “Oooo….” seloroh IWB sambil mengangguk-angguk. Pandangan kita terus terpaku pada tangan terampil mekanik dalam menjalankan tugasnya. Blok silinder dibuka….seher dicopot serta beberapa komponen berjuntai keluar. Tidak salah lagi…jantung dapur pacu memang sedang mendapatkan operasi….
“Turun mesin mz….sampun mboten enak playune (turun mesin mz…sudah nggak enak larinya red.)” timpal sibapak seperti ingin menjawab rasa penasaran IWB. “Ooo…..injih” jawab IWB sambil menggangguk. “Niki sampun turun mesin kaping pinten pak (sudah turun mesin berapa kali pak??“ akhirnya membuka pertanyaan kembali. “Dereng mz….tasik niki baru turun mesin. Ket anyar namung ganti rante kamprat kalian kampas kopling kemawon” (belum mz…..ini baru pertama turun mesin. Dari baru hanya ganti rantai keteng dan kampas kopling red)” jawab sibapak santai. Waladalah…yang boneng nih. IWB cukup kaget dengan jawaban sibapak. Wajah tua dan polos tanda jawaban yang diberikan bisa dipegang kejujurannya membuat IWB menguber dengan pertanyaan lain….
” Saestu pak??” lha koq awet men to pak?? (beneran pak?. Koq awet banget ya? red)” celoteh IWB sambil garuk-garuk kepala. “Alhamdulillah mz. Mboten nate rewel. Padahal kerjanipun nggih berat. Saben dinten damel amot gamblong kalian suket mz (alhamdulilah nggak pernah rewel. Padahal kerjannya juga berat, setiap hari untuk ngangkut gamblong/ampas ketela yang dibungkus karung besar dan rumput)” jawabnya serius. Yup….percakapan tersebut menjadi bukti bahwa motor-motor jaman dahulu memang joz gandoz soal kualitas. Sekarang sampeyan bayangkan…..16 tahun baru ganti seher atau turun mesin. Opo ora ediannn kuwi!!!….
Last…diluar perawatan, material lawas tidak bisa dipungkiri lebih bagus dibanding motor generasi modern. Tujuan peracikan yang sengaja didesain sebagai fast recycle produk tidak seperti credo manufacture klasik yang lebih mengedepankan keawetan. Tidak heran….Honda GL100 lansiran 1980an kepunyaan bokap hingga sekarang belum pernah sekalipun ganti kampas kopling. So….jika dikalkukasi umur part tersebut sudah menginjak 33 tahun. Opo ora ediaaaan kuwi. Motor sekarang??. Kayaknya sulit memecahkan record tersebut……(iwb)
Leave a comment