Brother…siapapun akan mengakui dari tongkrongan Athlete memang beda dari yang lain. Garpu layaknya motor laki plus ditopang dengan sasis besar serta monoshock horizontal menjadi daya tarik tersendiri motor besutan genk Ijo. Namun sayang….kelebihan segi visual ini tidak ditunjang lewat performa engine yang terkesan biasa. Sebab Athlete memang dibuat untuk mengejar ekonomis ketimbang speed. Makanya iritnya nih motor amit-amit. Pemakaian normal 1 liter mampu menjelajah hingga 58km (pertamax). Hal ini tidak mengagetkan, jika melihat mesinnya yang murni gen bebek. Ora percoyo?? nih buktinya…..
Kalau mzbro melongok dibawah body tengah akan kita dapati satu pengikat mesin yang tidak terpakai. Kelihatan bolong……unik serta nyleneh. Hal ini tentunya tidak lazim bagi sebuah motor. Konstruksi mesin menjadi “wagu”….terkesan dipaksakan diaplikasi kesasis siAThlete. Setelah melihat fakta ini,….banyak yang setuju bahwa mesin Kawasaki Athlete sebenarnya adalah engine bebek tulen dari varian Kaze yang dicangkokkan sasis anyar. Kalau memang benar….dapat disimpulkan bahwa Kawasaki setengah-setengah memberikan pilihan produk buat konsumen. Jangan heran kalau banyak biker terkecoh dengan tampilan siijo. Sebab kadangkala Athlete disandingkan dengan FU atau MX. Saya jamin kondisi standart….ya ngos- ngosan. Untung klan mesin Kawasaki gampang diupgrade. Tinggal ganti freeflow muffler, pilot dan main jet laju lumayan meningkat. CDI unlimiter nyata-nyata membantu top speed siayago. Jadi jangan pernah menantang siAthlete dijalur pantura yang panjangnya berkilo-kilo. Tinggal nunduk distang, gas dipanteng mentok…lambat tapi pasti kecepatan akan naik hingga maksimal. Sayang kelebihan ini jarang terpakai diJakarta. Maklum seringkali baru jalan 2 km aja sudah dihadang macet. So tertarik dengan Athlete?? jangan harap berlebih jika kondisi standart…….. 😆 (iwb)
Leave a comment