Iwanbanaran.com – Bro dan sis sekalian…cukup menarik berita dari Kompas yang mengangkat isu wacana penghentian BBM bersubsidi pada kendaraan bermotor. Usul tersebut dilontarkan pak Basuki Tjahaja Purnama (Wakil Gubernur DKI) yang mengatakan siap pasang badan meng-golkan ide tersebut. Doi mengatakan siap menghadapi pro kontra yang akan terjadi nanti….
Dengan tujuan dana subsidi bisa digunakan sebagai APBN periode 2015/2016 khususnya pembangunan loopline kereta…..Pemprov DKI Jakarta mengusulkan pemberhentian subsidi BBM untuk kendaraan bermotor di Ibu Kota kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut pak Basuki kebijakan tersebut dapat merangsang pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi massal. Hanya saja ide terbentur dengan peraturan subsidi pasokan BBM kepada masyarakat yang sudah berdasarkan judicial review oleh Mahkamah Konstitusi. Nah…gimana dari kita sisi biker jika itu betul terjadi??…
Apapun demi kebaikan pasti kita dukung. Namun patut dingat….wacana stop BBM subsidi bakal percuma jika dilakukan hanya diDKI Jakarta. Kenapa??.Tinggal melipir keluar kota Jakarta regulasi tidak berlaku. Seribu cara pasti digunakan mereka agar lolos dari jeratan peraturan. Lawong Land Cruiser aja sudi ngantri masang RFID…lak yo kebangetan to. Selain itu….Pemprov DKI kudu serius memperbaiki angkutan masal. Kondisi Busway sekarang juga semakin tidak terawat. Pintu somplak tetap digunakan jalan tanpa ada keinginan memperbaiki. Mau maksa pengendara motor beralih keangkutan masal dengan kondisi seperti itu?. Judule ngimpi ….
Bangsa ini memang sedang krisis energy sebab Indonesia sudah masuk menjadi negara pengimpor minyak. Padahal dulu…kita masih mampu mengeksport kendati dalam jumlah tidak terlalu banyak. Penguasaan perusahaan minyak asing yang mengebor kekayaan negeri tercinta ini juga menjadi biang semakin semrawutnya sistem dinegara ini. Kondisi diperparah dengan membludaknya jumlah kendaraan akibat efek kurang bagusnya angkutan masal. IWB sendiri pernah mengalami….jajal kereta commuter dari Depok KeJakarta….badan nggak bisa digerakin saking sesaknya (posisi berdiri). Jangankan badan….mindahin lengan kedepan aja nggak mampu. Jadi kalau ada yang nanya…kenapa sampeyan nggak mau naik angkutan masal??….
Monggo survei dulu kelapangan sebelum melakukan justifikasi. Tidak benar jika mereka kurang antusias dengan angkutan masal. Namun akibat ketidak siapan sarana dan prasarana membuat para penumpang merasa frustasi. Contoh simpelnya…IWB hanya mampu bertahan 3 hari naik kereta commuter yang notabene jauh lebih nyaman dibanding Angkot atau Kopaja (walau pada kenyataannya tidak selalu demikian). So….ingin subsidi tidak membengkak??. Sing tenanan pakde...pasti kita dukung. Serius dan perbaiki angkutan masal sebelum menyetop BBM bersubdisi. Kalau nggak ya sami mawon. Penumpang dipecah aja overload…lha kalau kendaraan bermotor pada pindah keangkutan umum, nggak bisa bayangin tuh berjubelnya kayak apa. Rekoso tenan rek-rek.…(iwb)
Leave a reply to nedyozhim Cancel reply