Top speed 137km/jam bukanlah main-main. Untuk engine kubikasi 200cc dengan akurasi kalibrasi speedometer mendekati GPS (berdasarkan pengalaman Pulsar series) maka bisa kita katakan motor ini memang kencang. Apalagi jika yang nunggang adalah ketegori beruang madu. Emange sopo mz Iwan??…
Membaca review Motoroids, disana sang penulis tidak henti-hentinya memuji gen anyar motor racikan Bajaj. Secara gamblang doi menceritakan dengan detil….bagaimana jauhnya lompatan yang dilakukan oleh Bajaj dalam mentransformasikan Pulsar menuju era baru. Yang bisa digaris bawahi….adalah sisi dapur pacu. Sebagai perbandingan….jika gen lawas mesin sudah mengalami stres berlebih ketika dipacu mendekati red line, namun P200NS tetap smooth hampir tiada beda dengan motor Jepang. Ibaratnya engine tetap tersenyum walau diperkosa habis-habisan. Bisa jadi hal ini akibat campur tangan KTM dalam meracik jeroan sikuda besi. Berikut penuturannya….
The refinement here is in a different orbit. The engine is happy to let you harass it across the rev range. I don’t know if it owes its existence to an Austrian firm, but its sure feels smooth, as if it were from Japan. And the tranquility doesn’t get disturbed as the revs rise up. Twirl the throttle hard, make the rev needle touch redline, and this shortstroke engine still has that wide smile on its face. Some bikes would have you worried much before you hit the redline. On this, the rev limiter had to barge in, just to let me know it was time to shift. There is an extremely frail clatter audible at 1000-1200rpm, very tough to make out, but it goes away quickly as soon as the revs build up.
– Motoroids/P200NS-
Kemudian karakter engine….sudah nampol dari RPM 2000. Makanya kendati memakai gear 6 untuk melaju pelan, mesin tidak mengeluh minta downshift. Dan bagi para speed freak…P200NS memberikan sensasi menggembirakan…..sebab tenaga sesungguhnya akan keluar pada RPM 6000….. melejit dengan cepat hingga tembus 10,500RPM. Sang penulis mengungkapkan bahwa kecepatan puncak yang bisa dicapai waktu pengetesan adalah 137km/jam. Speed segitu dicapai pada gigi 6 kitiran mesin 9000RPM. Termasuk juozz mzbro, kalau menilik berat tubuh doi yang mencapai 98kg….jumbo euy!
For the speed freaks amongst us, however, the power really starts building up at around 6000 rpm, the point from where the rev needle really begins lunging towards the redline. At 8000 rpm, you hit the jackpot. Between 8000-10,500 rpm I am assuming I looked like one of the Beagle Boys with a big sack full of currency notes on his back. Sixth gear, throttle to the max, and the Speedo read 137km/h on the test track’s backstraight. Blame it on my 98kg frame, or wind, but it won’t go any further. Sixth gear, post 9000 rpm, the bike showed a bit of reluctance to gain further momentum.
-Motoroids-
Dan yang terakhir adalah finishing. Yup….dipastikan finishing gen Pulsar anyar melompat jauh kedepan. Hal ini berdasarkan ungkapan….
Bajaj’s collaboration with KTM for the development of the 200 Duke must have substantially enriched their knowledge on how to build bikes better. The finish on the products seems pretty neat. Quality of plastics is good, there is hardly any inconsistency in the panel gaps and metal parts don’t have any worrisome weld marks or sharp edges. Good signs, those!
Yup….jelas sudah bahwa motor ini memang jauh berbeda dari gen lawas. Sisi handling juga mengalami kemajuan pesat khususnya kestabilan melahap cornering dengan high speed. Anteng tanpa ada gejala ban bergeser atau kedodoran. Jurnalis Motoroids bahkan dengan berani memberikan score 8,5 atau terdongkrak 3 poin dibanding Pulsar 220 yang hanya diberi nilai 5,5….atau terpaut setengah jika disandingkan Yamaha R15 V2 (score 9). Kesimpulan terakhir dari sang penulis…..kualitas, performa ataupun finishing….tidak kalah dengan motor-motor Jepang. IWB yakin jika dikelola dengan baik, P200NS bakal laris manis dipasar lokal. Tinggal bagaimana BAI sebagai produsen diIndonesia mampu memperbaiki jaringan 3S yang saat ini masih menjadi ganjalan mayoritas biker tanah air. Bagaimana menurut mzbro semua. Monggo komentarnya….(iwb)
Leave a comment